Rangkaian program Magang Kompas Muda Batch X berakhir sudah, Sabtu (28/7/2018). Para magangers—sebutan untuk peserta program magang—larut dalam kemeriahan ”little party”. Para magangers dari sekolah dan daerah yang berbeda dengan berat hati harus berpisah dan kembali ke sekolah.
Tahun ini, acara inaugurasi magangers tidak diwarnai suasana haru. Tidak ada air mata perpisahan dan segala macam yang bikin magangers baper. Yang ada justru derai tawa dan keceriaan. Maklum, perpisahan ini, kan, cuma sementara. Belum berpisah saja para magangers sudah janjian untuk bertemu lagi.
Keceriaan para Magangers Kompas Muda Batch X antara lain terlihat dari pakaian bertema tropical. Ada yang menggunakan kemeja hawaiian dengan motif bunga warna-warni. Ada yang memakai setelan kaus plus kemeja santai dengan kancing dibiarkan terbuka, celana pendek, sepatu kets, dan topi.
Pokoknya serasa mau pergi ke pantai deh. Baju mereka cocok dengan latar belakang panggung yang juga penuh gambar bunga dan daun warna-warni.
Tidak cuma para Magangers Batch X yang berpakaian seperti itu. Senior mereka Magangers Batch IX yang merancang acara asyik ini pun mengenakan pakaian bergaya serupa. Gracello Yeshua Davny, salah satu anggota panitia dari Magangers Batch IX, menjelaskan, timnya membuat acara penyambutan adik angkatan mereka sesantai mungkin dan ceria sesuai ciri milenial.
Panitia sengaja tak menyediakan banyak kursi. Magangers Kompas Muda Batch X dan tamu duduk di karpet dengan bean bag yang empuk. Cuma ada beberapa kursi di bagian belakang untuk tamu yang malas duduk di lantai. Ada beberapa kursi di bagian belakang untuk tamu undangan. Namun, kursi itu segera dipindahkan begitu acara resmi selesai, seperti sambutan dari Sutta Darmasaputra, Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas.
Acara resmi lain adalah inaugurasi. Ini semacam acara pengesahan bahwa Magangers Batch X yang telah mengikuti magang menjadi wartawan Muda selama enam hari resmi menjadi bagian dari keluarga Kompas Muda. Seperti pada acara wisuda, mereka dikalungi ID Card Muda, sertifikat, dan jaket angkatan. Semua Magangers Muda dari angkatan sebelumnya pernah mengalami momen yang kata mereka sih mendebarkan dan membanggakan banget.
Di ujung acara resmi, 40 Magangers Batch X berteriak bersama-sama, ”Ekamatra forever...!” Ekamatra adalah nama angkatan yang Magangers Batch X bikin sendiri. Forever maksudnya mereka akan tetap bersatu selamanya.
Musik ajep-ajep yang dimainkan DJ pun memenuhi ruangan. Magangers Batch X berjingkrak-jingkrak, berteriak, dan dance mengikuti irama. Magangers yang lebih senior pun ikut melantai, membuat suasana semakin heboh.
Raja dan Ratu
Malam Inaugurasi Batch X bertajuk #LitasiX dipandu MC Akbary yang juga Magangers Kompas Muda Batch I. Acara dibuka dengan tayangan video kegiatan Magangers Batch X. Ternyata tingkah laku mereka lucu-lucu. Ada yang ngantuk, tidur, bengong, dan sebagainya. ”Itu lu, lagi ngapain sih?” tanya Jonathan Edrick ke kawan-kawan sambil menunjuk ke tayangan video.
Supaya acara ramai, panitia membuat pemilihan Raja dan Ratu Magangers Batch X, peserta tercantik dan terganteng, tepercaya diri, teraktif, sampai yang paling sering tertidur. ”Hayo siapa magangers tercantik?” tanya Akbary.
Keruan para Magangers Batch X menunjuk Eva Alicia Wijaya yang menjadi desainer grafis di kelompoknya. Benar saja mayoritas kawan seangkatannya memilih Eva, siswa SMA IPEKA Integrated Christian School Jakarta.
Suasana kembali riuh ketika Akbary kembali bertanya ke hadirin, siapa peserta yang paling sering tertidur. Sontak mayoritas menunjuk Vincentius Ilo (SMA De Britto Yogyakarta). Vincent, cowok dengan rambut sebahu itu, dikenal sering tertidur di waktu istirahat selama magang.
Predikat Raja dan Ratu Magangers Batch X jatuh kepada Zefanya Lintang (SMAN 70 Jakarta) dan Feliks Erasmus (SMA Seminari Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah). Mereka dianugerahi mahkota yang terbuat dari bambu dengan hiasan kertas dan pita.
Peserta terganteng diraih Andi Ridzky Widarto (SMAN 1 Tambun Selatan, Bekasi). Enggak tahu juga kenapa dia dianggap ganteng ya. Sementara itu, Ikhwan Rhendy Saputro (SMKN 6 Kabupaten Tangerang) menjadi magangers teraktif dan Alifah Salwa (MAN 4 Jakarta) menjadi magangers tepercaya diri.
Sebagaimana tradisi setiap tahun, Kompas Muda memilih fotografer favorit dan koran terbaik. Fotografer favorit jatuh kepada Afif Darmawan (SMKN 1 Depok) dan Jonathan Edrick (SMA Tarakanita, Gading Serpong, Tangerang).
Sementara itu, Koran Terbaik buatan Magangers Batch X jatuh kepada kelompok Bersimu. Mereka membuat koran dengan judul berita ”Si Dingin Penghangat Suasana”.
Berita itu bertutur soal asyiknya menyantap gelato, es krim khas Italia.
Tahun ini, para Magangers Batch X juga mengadakan kunjungan ke Komunitas Jendela Jakarta. Komunitas ini fokus pada pendidikan karakter dan mental anak-anak kurang beruntung. Di sana mereka berbagi cerita dan canda dengan anak-anak di komunitas tersebut.
Meski anak-anak di komunitas itu beragam, ada yang percaya diri, pemalu, pendiam, dan rewel, mereka antusias saat diajak bermain ular naga dan mendongeng. Apalagi didukung berbagai properti yang menarik minat anak-anak.
Tuntas sudah program Magang Kompas Muda Batch X tahun ini. Magangers, yang sekarang mengikuti inaugurasi, tahun depan akan merancang acara inaugurasi untuk Batch XI tahun depan. Kita tunggu ya kejutannya. (TRI/*/KHALILA ZAHRA MAHARANI-MAGANGERS BATCH X)