Trend Anak Muda, Kembali ke Dunia Kotak-kotak
Belakangan ini, motif kotak-kotak kembali tren di kalangan anak muda. Bukan cuma baju dan celana yang kotak-kotak, tapi juga sepatu, tas, sampai tempat kaca mata.
Tengok deh toko-toko busana di pusat perbelanjaan dan mal di Jakarta sekarang ini, hampir semuanya memajang aneka baju, celana panjang dan pendek, rok, sampai payung bermotif kotak-kotak. Tren busana memang sedang berputar lagi ke motif kotak-kotak yang sempat tren pada tahun 1990-an. Busana dan pernak-pernik bermotif kotak-kotak kini laris manis.
Saking larisnya, sebuah toko busana di Mal Ambassador, Kuningan, Jakarta Selatan sampai kehabisan stok blazer dan celana panjang kotak-kotak, Rabu (19/9/2018). “Habis kak. Kata bos, (stok busana kotak-kotak) mau datang lagi dalam satu-dua hari ini,” ujar Edit.
Edit menceritakan, belakangan ini perempuan muda banyak yang berburu pakaian motif kotak-kotak. Selain blus, pembeli mencari setelan blazer dan celana panjang motif kotak-kotak yang membuat pemakainya kelihatan anggun untuk acara setengah resmi.
Harga busana kotak-kotak dengan merek terkenal harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Untuk yang merek biasa saja, harganya lebih murah. Blus dan blazer motif kotak-kotak dari bahan katun rata-rata dijual Rp 120.000 sampai Rp 250.000 per potong. Sedangkan celana panjang dari katun dan bahan lebih tebal mulai dari Rp 150.000 sampai Rp 250.000 per potong. Sementara itu, sepatu motif kotak-kotak antara Rp 300.000-Rp 350.000 per pasang.
Jika harga pakaian dan sepatu merk terkenal mencapai jutaan, harga pakaian dan sepatu di pusat busana kelas menengah masih terjangkau anak muda. Blus dan blazer motif kotak dari katun disana berkisar dari Rp 120.000 sampai Rp 250.000 per potong. Sedangkan celana panjang dari katun dan bahan lebih tebal mulai dari Rp 150.000 sampai Rp 250.000 per buah. Sepatu, Rp 300.000-Rp 350.000 per pasang.
Sesungguhnya baju motif kotak-kotak tak kenal musim, ia selalu ada kapan pun dan di mana pun tempatnya karena meski baju bermotif kotak-kotak lekat dengan kesan menghangatkan, tapi pakaian bermotif itu tetap asyik dipakai di musim kemarau atau musim penghujan. Di negara empat musim, kotak-kotak selalu hadir di segala musim. Pemakaiannya tergantung model dan bahannya saja.
Oh ya di Indonesia, orang biasa menyebut motif kotak dengan istilah tartan. Sebenarnya, tartan adalah pola yang terdiri dari beberapa pita dalam posisi horisontal bertemu dengan pita warna lain di posisi vertikal. Pertemuan saling silang itu membentuk garis-garis berwujud motif kotak.
Berbicara tentang tartan, tak afdol kalau tak menyebut plaid. Sebenarnya plaid adalah jenis kain tradisional orang Skotlandia yang biasa dipakai dalam bentuk rok atau diselempangkan di bahu. Plaid dibuat dari bahan rajutan. Kini, pemakaian sebutan tartan dan plaid seringkali disamakan untuk merujuk ke motif kotak-kotak.
Makna motif kotak
penggemar motif kotak dari kain flannel tetap memilih memakai pakaian motif kotak-kotak di musim kemarau. Vincetius Prakoso, siswa kelas XII SMA De Britto Yogyakarta misalnya. “Aku punya dua kemeja kotak-kotak lengan panjang dari flannel yang enak banget dipakai, kayak nempel di badan gitu. Biar enggak kelihatan formal dan gerah, aku gulung lengannya sampai pangkal lengan,” tutur cowok berambut gondrong yang punya panggilan Vincent itu.
Teman-teman Vincent di sekolah khusus buat para cowok tersebut juga senang memakai kemeja flannel motif kotak. Setiap hari gank cowok itu pasti ada yang memakai kemeja kotak ke sekolah, karena sekolah itu memang memberi kebebasan siswa dalam berpakaian di sekolah.
Vincent baru suka motif kotak-kotak ketika sekolah di SMA. Sebelumnya ia lebih suka kemeja polos. Saat melihat motif garis membentuk kotak yang berjajar rapi, ia merasa motif itu nampak seperti hidup. “Di setiap kotaknya akan membentuk kotak-kotak yang bertumpuk juga bentuk yang berbeda. Kalau dilihat dari situ kotak-kotak seperti melambangkan bagian atau porsi dalam tiap kehidupan yang kita lakukan. Aku dapat makna dari motif kotak-kotak itu,” sambungnya sambil tertawa.
Anak-anak muda memang banyak menggemari motif kotak-kotak. Kalangan mahasiswa yang suka motif kotak-kotak antara lain Ulfa Tania, mahasiswi Jurusan Broadcasting Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Interstudi Jakarta. Ia paling suka memakai celana panjang motif kotak-kotak dari bahan flannel berlapis katun. “Sejuk dan nyaman di badan,” kata cewek yang biasa dipanggil Tita ini.
Cocok di banyak acara
Ratih Widya Ningrum, mahasiswi London School of Public Relation Jakarta mengaku tanpa sadar punya banyak koleksi baju bermotif kotak-kotak dan sering memakainya untuk kegiatannya sehari-hari. “Menurut saya motif kotak-kotak itu lucu dan bisa digunakan pada saat jalan-jalan maupun ke kampus,”katanya.
Inspirasi menggunakan motif kotak-kotak dalam kegiatan sehari-hari muncul dari apa yang ia lihat sosial media. “Saya mendapat inspirasi pakai outfit kotak-kotak melalui Instagram. Banyak akun Instagram, sosial media influencer maupun online shop menampilkan fashion bermotif kotak-kotak,” tutur lagi.
Penggemar motif kotak yang lain, Bagas Wisuda yang mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jakarta. Ia sering menggunakan kemeja kotak-kotak ke kampus bahkan sampai tiga hari dalam seminggu. Menurut Bagas, kemeja kotak-kotak bisa memberi kesan semi-formal. “Kemeja kotak-kotak itu tidak terlalu formal, namun juga tidak berantakan untuk ke kampus,” tuturnya. Ia biasa memadukan kemeja kotak-kotak dengan celana chino atau bahan lain berwarna hitam.
Motif yang selalu menarik itu membuat Ichwan Thoha, desainer yang juga staf pengajar di sekolah mode La Salle College Jakarta tergerak membuat busana buat cewek dan cowok. Dalam peragaan busana yang ia gelar beberapa waktu lalu, Ichwan memamerkan koleksi baju buat cewek maupun cowok. Namun ia tak hanya memilih motif kotak semata, melainkan ia padukan dengan motif lain, atau kotak besar dengan kotak kecil dengan warna berbeda. Hasilnya, gaun yang unik dan cantik.
“Aku bikin untuk anak muda dan bisa dipakai dalam berbagai kesempatan. Bisa untuk jalan-jalan, bersantai atau ke pantai,” kata Ichwan. (*)