Anak Muda: Menjadi Dewasa Tidak Bisa dalam Semalam
Oleh
Ida Setyorini
·3 menit baca
Orang boleh saja bertambah usia, namun belum tentu makin desawa. Pasalnya, menjadi dewasa itu adalah pilihan. Beberapa anak muda mengatakan, menjadi dewasa berarti menjadi pribadi yang lebih matang, mandiri, dan bertanggung jawab.
"Menjadi dewasa berarti tidak cengeng lagi karena hanya anak kecil yang cengeng. Dewasa berarti bertanggung jawab," kata Aulia Oktaviani, mahasiswa jurusan Desain Grafis, Politeknik Negeri Jakarta di Senayan, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Dia mengaku, sampai sekarang belum sepenuhnya dewasa karena belum mampu membiayai dirinya sendiri dan masih mengharapkan bantuan dari orangtuanya. Walau saat ini sudah beberapa kali memiliki pekerjaan sambilan seperti di Jakarta Fashion Week 2019 di Senayan City, pendapatannya baru bisa menambah uang saku. Belum bisa untuk menopang hidupnya.
Baginya, bekerja sambilan seraya berusaha menuntaskan studi adalah langkah awal menuju kedewasaan. "Dewasa itu tidak akan lari dari masalah yang muncul setiap hari. Saya ingin kuliah selesai dan segera mandiri secara finansial," ujar Aulia.
Pendapat senada disampaikan Anggita Kusumaningsih, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Sahid Jakarta. Dia berpendapat, dewasa dan mandiri artinya tidak menggantungkan diri pada orang lain. "Saya belum sepenuhnya mandiri karena masih bergantung pada orangtua, masih manja terutama ketika sedang sakit," ujar Anggita jujur.
Di sisi lain, Anggita yakin dirinya mulai mandiri dan belajar dewasa. Indikasinya adalah ayah-ibunya mengizinkan dia bepergian jauh tanpa mereka serta mempercayai dirinya pulang malam karena mereka yakin anaknya baik-baik saja.
Sementara itu, Disyeila Hasna Nabilah, mahasiswa jurusan Hubungan Internasional, Universitas Pasundan Bandung, menganggap dirinya yang kini berusia 20 tahun sudah mandiri dan tidak manja. "Sudah menginjak usia dewasa sehingga mampu mengerjakan berbagai hal sendiri. Saya dapat mengatur pola hidup sendiri, tidak manja, tidak terlalu bergantung pada orang lain, tidak minta ditemani ke mana-mana, berangkat dan pulang kuliah sendiri tanpa perlu ada yang antar jemput, dan dapat mengatasi masalah sendiri," katanya.
Pendapat yang sama mengemuka dari Ihya Akbar, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Depok. Dia mengatakan, bentuk kemandirian adalah tidak bergantung kepada orang lain terutama secara finansial. Salah satu tahap menuju kedewasaan adalah menjadi mahasiswa dan menyelesaikan studi.
“Saat SMA, sepertinya mulai mandiri tetapi ternyata belum. Kalau masih mengharapkan uang bulanan dari orangtua jelas belum mandiri. Dari situ saya belajar mengelola uang dari orangtua. Belajar tanggung jawab kepada diri sendiri," ujar Ihya.
Menurut dia, kedewasaan mudah terlihat dalam hal mengelola keuangan. Dewasa berarti mampu membayar semua tagihan mulai dari listrik, telepon, air, cicilan kartu kredit, serta mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak tergantung kepada orang lain terutama orangtua juga hal pertama yang terungkap dari Insan Kamil, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Mandiri ditandai dengan mampu membiayai diri sendiri tanpa membebani siapa pun.
Syarat untuk menjadi dewasa itu menurut anak muda terdengar sederhana, tapi susah untuk diwujudkan. Tapi tenang saja, sebab proses menjadi dewasa tidak terjadi dalam semalam. Iya nggak?