Bingung Kala Liburan
Pekerjaan Rumah
Anggita Febriana Wati, Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar, Magelang
Libur kuliah adalah hal yang paling dinanti dan ditunggu-tunggu oleh mahasiswa yang berasal dari luar kota yang kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga. Namun, tidak bagi saya yang notabene mahasiswa termasuk pribumi alias lahir, besar, tinggal, dan kuliah di kota yang sama.
Kala liburan datang, apalagi liburan itu berlangsung lama, saya justru sedih dan kesepian karena tidak ada teman yang dapat diajak bermain. Mayoritas teman sepermainan saat sekolah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Kiat agar liburan lebih berguna, kesempatan liburan saya jadikan ajang berbakti kepada orang tua.
Jika rutinitas anak-anak lain semasa liburan asyik bermain handphone sepanjang hari dan menonton drama Korea, berbeda dengan saya. Saya melakukan banyak kegiatan di rumah seperti menyapu, mencuci pakaian, mengepel, memasak, membersihkan rumah dan masih banyak lagi. Saya sadar, selain mempunyai kewajiban menuntut ilmu, sebagai anak terutama yang belum mandiri juga wajib membantu orang tua.
Bantu Ibu
Bernadetta Lakshita Pradipta Utomo, Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung
Kala liburan datang, saya bingung karena di kampus terbiasa kuliah dari pagi sampai sore, lanjut kegiatan UKMF (Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas) sehingga ketika di rumah, janggal tanpa ada kegiatan apa pun. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Ujung-ujungnya saya membantu ibu seperti mencuci, menyetrika, menyapu, dan mengepel.
Namun, karena saya kuliah di Fakultas Hukum, saya terus mendengar berita dari televisi dan membaca koran, menulis jurnal ilmiah dan artikel. Hitung-hitung belajar di luar kuliah dengan mengikuti arus perkembangan hukum. Beberapa teman saya melihat kebiasaan ini aneh. Menurut mereka, liburan adalah saat bersantai ria, tetapi saya bukan orang seperti itu.
Menurut saya, selama aksi saya bermanfaat bagi saya dan orang lain, mengapa tidak? Saya juga mengatasi kerinduan terpendam bertemu dengan keluarga seperti saudara sepupu, oom, dan tante plus serta teman-teman semasa sekolah.
Males Gerak
Mutiara Rizky Lesmana, Jurusan Perhotelan, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Jakarta.
Saya selalu berkhayal ke mana saya akan pergi saat liburan. Selalu ada banyak tempat ingin saya kunjungi. Akan tetapi, saat liburan tiba saya malah sering kali berakhir hanya dengan menghabiskan waktu di rumah untuk membaca kisah di wattpad, menonton drama korea atau hanya main sosial media sepuasnya dari baterai penuh 100 persen hingga habis dan hingga penuh lagi.
Sebenarnya bukan hanya faktor ekonomi yang membuat saya bingung bagaimana merealisasikan keinginan pergi liburan. Faktor utama adalah mager alias malas gerak yang menghinggapi saya hingga enggan pergi kemana-kemana selama liburan. Bahasa kerennya, bedrest.
Jadi, saya paling banter pergi keluar rumah cari jajanan, anter- jemput adik yang masih kelas 3 SD atau sekadar menemani bunda berbelanja ke pasar. Terkadang untuk melepas rasa bosan dengan rutinitas di rumah yang itu-itu saja saya juga sering memasak. Bisa bikin kue atau masak lauk pauk dan sayur mayur yang penting saya masak sembari melatih sedikit keterampilan memasak yang saya dapat di kampus.
Gambar dan Unggah
Ruli Aprilia, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura
Tiap kali mendengar kata liburan, yang muncul pertama adalah mengeluh, bukan senang. Biasanya, saya bingung hendak mengerjakan apa. Namun, sebelum masuk musim liburan ini, saya berusaha optimistis dan mencari ide agar saya punya kesibukan.
Jadi, saya ke toko buku dekat rumah dan membeli buku gambar A4, pensil serta penghapus. Walau tahu tidak sangat berbakat menggambar dan selama ini tidak ada kegairan menggambar, saya nekat menggambar. Hasil karya saya bukan masterpiece. Namun, saya senang dapat menghasilkan sketsa, kaligrafi, tangan, orang, dan lainnya.
Lukisan ala saya itu kemudian saya beri narasi dan saya unggah ke media sosial. Bagi orang lain karya itu mungkin biasa saja, tetapi saya berniat menghadirkan gambar tiap hari. Proses itu membahagiakan saya sekaligus menuangkan pikiran dan tetap sibuk selama liburan. Mungkin karya itu dapat menginsipirasi orang lain untuk juga menghasilkan sesuatu walau bukan karya seni agung tetapi dapat menggembirakan hati.
Wajib Praktik
Ibrahim, Program studi Kehutanan, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
Banyak orang termasuk mahasiswa menunggu masa liburan. Rasanya menyenangkan setelah sibuk dengan hiruk pikuk perkuliahan, tugas, praktikum, laporan dan sebagainya, lalu dapat rehat sejenak. Apa daya, niat menyegarkan pikiran tak dapat terwujud.
Masa liburan bertepatan dengan tugas wajib kampus yakni praktik kerja lapang alias PKL. Akan tetapi, saya berusaha berbesar hati PKL anggap saja liburan lebih terkonsep. Waktu dan tempatnya sudah pasti. Tujuannya juga jelas. Begitu pula dengan oleh-olehnya yaitu laporan hasil PKL.
Pasti banyak juga mahasiswa lain yang senasib dengan saya. Niat liburan terkendala adanya PKL. Di sisi lain, saya jadi tak bingung ingin liburan ke mana. Semua sudah dipastikan harus berbuat apa, di mana, dan dengan siapa saja. Jadi, nikmati saja PKL serasa liburan sampai selesai. (TIA)