Liburan Dinanti, Bingung Didapat
Tiap kali kuliah berakhir, salah satu yang dinanti adalah masa liburan. Apalagi, ketika kuliah, waktu libur pasti lama, bahkan bisa berminggu-minggu atau lebih dari dua bulan. Senang karena dapat istirahat sejenak. Akan tetapi, banyak juga yang bingung karena belum tentu punya kesibukan untuk mengisi liburan.
Banyak cara untuk mengisi waktu liburan. Namun, jika tak pandai merencanakan akan diisi apa masa liburan, salah-salah malah berlalu tak tentu.
Mereka yang sudah di semester VII atau VIII kemungkinan besar dapat mengisi waktu liburan itu dengan kuliah kerja nyata (KKN) atau magang. Buat yang masih duduk di semester-semester awal, liburan panjang ternyata dapat membuat mereka bingung. Jadwal libur mahasiswa sejak Desember 2018 hingga akhir Januari atau Februari 2019 sangat beragam. Bahkan, ada pula yang hingga awal Maret 2019.
Dalam banyak kasus, umumnya mahasiswa yang tak pergi ke mana-mana mengisi liburan dengan bangun tidur siang, malas mandi, sibuk main game, chatting, atau berkawan dengan media sosial. Ada pula yang hanya bertemu teman-teman semasa SD, SMP, atau SMA. Selama di rumah banyak pula yang membantu ayah ibunya dengan mengerjakan pekerjaan rumah atau mengisi waktu dengan hobi yang saat kuliah tak sempat dijalani.
Salah satunya Nurul Amanah, mahasiswa Jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Bandung. Dia mulai libur pada 23 Desember 2018 dan baru kuliah lagi tanggal 18 Februari 2019. Saat kuliah, dia indekos di Jatinangor, dekat kampusnya. Setiap liburan, dia pulang ke Jakarta.
”Sekarang mulai bete banget. Setiap hari hanya di rumah, selancar di internet, dan chatting dengan teman. Karena pas kuliah, kan, kos di Jatinangor, pas liburan harus pulang ke rumah di Jakarta,” kata Nurul di Jakarta, Rabu (9/1).
Apalagi, orangtuanya tidak terlalu merestui jika Nurul bepergian atau lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Alasannya, pada masa perkuliahan Nurul jarang pulang ke Jakarta. Jadi, masa libur berarti kesempatan menyediakan waktu bersama keluarga.
Nurul pun menghabiskan waktu dengan berselancar sepuasnya di dunia maya hingga larut malam. Liburan menjadi kesempatan untuk begadang dengan menghabiskan waktu ber-chat ria dengan teman-temannya. ”Saya tak punya akun medsos, lebih suka chat,” ujar Nurul.
Alhasil, selama liburan, Nurul pun lebih sering bangun siang. ”Sengaja bangun siang agar tak terasa panjang liburnya, he-he-he,” kata Nurul.
Meskipun bosan setengah mati, dia lumayan beruntung karena adik laki-lakinya yang kuliah di Universitas Brawijaya, Malang, juga pulang ke Jakarta. Dia pun punya teman untuk mengobrol di rumah sembari melepas kangen.
Magang
Sebenarnya dia berharap dapat magang di media massa karena suka menulis. ”Agak susah untuk magang yang bukan dari kampus. Harus ada surat pengantar. Itu pun mintanya tiga bulan,” ujar Nurul.
Ia mengatakan, pada masa liburan sebelumnya pernah berkirim surat untuk mengajukan magang di salah satu media daring di Jakarta. Namun, dia ditolak karena tidak ada surat pengantar dari kampus. Selain itu, jadwal magang yang disediakan tiga bulan, sedangkan liburan semester tidak sampai tiga bulan.
”Akhirnya, liburan begini-begini saja. Saya malah tidak sabar menantikan masa kuliah lagi. Lebih baik masuk kuliah dan balik ke kos,” ujar Nurul.
Hampir sama pula kisah Novi Berlianti Windra Pratama, mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, Semarang. Dia libur dari akhir Desember dan kuliah lagi pada 4 Maret. Sama seperti Nurul, Novi juga tidak punya agenda untuk bepergian ke luar kota saat liburan karena kondisi finansialnya terbatas. Namun, dia berusaha mencari kesibukan untuk memanfaatkan waktu libur.
Novi, yang biasanya tinggal di asrama kampus Undip, memanfaatkan waktu libur untuk membantu ibu menjaga warung di rumah mereka di Klaten, Jawa Tengah. Kadang-kadang dia juga berburu buku murah ke Solo untuk membuang kejenuhan.
Saat liburan kali ini, Novi yang aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka Racana Diponegoro mempunyai beberapa kegiatan. Pada awal Januari, dia ikut sibuk membantu kampus dalam menyambut peserta Rapat Kerja Nasional Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi di Undip selama dua hari. Lalu, dia juga ikut di kepanitiaan seksi acara untuk kegiatan tahunan Pramuka yang bertajuk ”Latihan Gabungan 4 Perguruan Tinggi”, yakni Undip, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada.
Bingung kala liburan juga menimpa Elvira Yenistika Safarinda, mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fisipol Universitas Tidar, Magelang. Pada liburan semester sebelumnya, Elvira yang pulang kampung ke Desa Sigaluh, Banjarnegara, ini hanya membantu sang ibu dan mengurus adiknya di rumah. Di luar dua kegiatan itu dia terlalu lama berteman dengan gawai.
Jadi, sebelum liburan semester ini dimulai, dia sudah bersiap tak ingin membuang waktu percuma dan tak guna. Dia menyisihkan uang saku untuk membeli beberapa buku terkait dengan pembangkit motivasi dan perbaikan diri. Buku-buku itu khusus dia baca saat liburan di rumah. Siasat itu berhasil mengurangi jatah sibuk dengan gawai.
Dia juga menghubungi teman-teman sekolahnya dulu untuk terus menjalin keakraban dan silaturahmi. Dari situ dia dapat berdiskusi karena teman-temannya berkuliah di jurusan dan universitas berbeda di kota berlainan pula. Diskusi ringan itu memperkaya dirinya karena dapat belajar dari pengalaman orang lain.
”Supaya tidak sibuk hanya dengan gawai, saya suka bertemu dan berkumpul dengan teman-teman. Walau kelihatan sepele, banyak manfaat buat saya. Saya tidak ingin lagi menghabiskan waktu sia-sia,” ujar Elvira.
Apa pun kegiatan kalian, liburan adalah masa menyenangkan dan alangkah bagusnya jika dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya agar menguntungkan kita.