Apa yang paling diingat para magangers--sebutan untuk anak-anak SMA yang ikut program magang di Kompas Muda? Sebagian dari mereka sih menjawab keakraban di antara peserta. Saking akrabnya setelah program selesai pun mereka selalu ingin bertemu dan kangen-kangenan dengan teman seangkatan. Malah sebagian ingin kembali ke kelas magang untuk seru-seruan lagi.
Afif Darmawan, siswa Kelas XI Sekolah Kejuruan Negeri 1 Depok, Jawa Barat. Magangers Batch angkatan X, misalnya, selalu menantikan momen berkumpul lagi dengan para magangers. “Saya juga ingin bertemu kakak angkatan supaya bisa mendengarkan pengalaman mereka yang pasti juga seru,” ujar Afif.
Cowok yang sekolah di jurusan multimedia ini menjadi fotografer saat magang. Momen belajar teori fotografi lalu liputan di lapangan membuat ia mengubah cita-citanya. Semula Afif ingin berkarier di bidang arsitektur, setelah belajar fotografi di Kompas, ia malah ingin menjadi fotografer profesional seperti Oom Arbain Rambey, fotografer Harian Kompas.
Menurut Afif, saat magang ia belajar banyak tentang teori fotografi seperti sudut pengambilan gambar dan bagaimana membuat foto "berbicara". “Saya ingin menjadi inspirasi lewat foto yang saya ambil,” lanjutnya.
Selain mendapat pengetahuan dan pengalaman baru, Afif pastinya mendapat teman baru dari berbagai sekolah dan daerah. Nah, dari situ ia juga belajar bertoleransi dengan kebiasaan teman-teman barunya yang berbeda. “Kami datang dari suku, agama, sekolah yang berbeda tetapi kami bisa menyatu. Itu yang membuat saya selalu kangen sama teman-teman,” lanjutnya.
Afif tak sendiri. Teman-teman seangkatannya juga memiliki kerinduan sama. Hal itu mendorong para magangers Kompas Muda Batch X atau angkatan Eka Matra mengadakan reuni pada akhir Desember lalu di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Memang tak semua anggota hadir karena sebagian magangers berada di luar Jabodetabek, tetapi reuni kecil berlangsung meriah dan bisa mengobati kerinduan antarmereka.
Kebiasaan reuni kecil juga dilakukan oleh magangers Batch IX atau angkatan Renjana yang sebagian besar anggotanya sudah kuliah di luar kota bahkan luar negeri. Pada libur kuliah ini, sebagian dari mereka bertemu di mal Central Park Jakarta.
Supaya para magangers dari berbagai angkatan bisa bertemu lagi, Kompas Muda akan menggelar acara temu kangen sekaligus merayakan ulang tahun ke-12 Kompas Muda pada Sabtu (26/1/2019), di gedung Harian Kompas, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta. Selain temu kangen, para magangers akan mendapat pengetahuan baru, yakni teknik menulis kreatif. Nah, di acara ini magangers bisa belajar menulis asyik dari Oda Sekar Ayu, salah seorang penulis muda best seller di penerbit buku Elex Media Komputindo.
Puluhan magangers sudah mendaftar untuk ikut di acara itu, terutama magangers dari Jabodetabek. Sayangnya magangers dari luar Jabodetabek sebagian berhalangan.
“Yaah aku sedang ujian, padahal sudah kangen banget sama anak Renjana. Kalau enggak ada ujian, pasti aku sudah berangkat ke Jakarta ikut acara itu. Pasti senang bertemu magangers,” kata Della Ragil, magangers Batch IX tahun 2017. Siswi Kelas XII SMAK Santo Yosef Jember, Jawa Timur itu saat ini sedang ikut ujian praktik di sekolahnya.
Cewek yang oleh kawan seangkatannya, mendapat julukan Dewi Persik ini, menjadi satu-satunya magangers yang berasal dari Jawa Timur. Untuk ikut program magang pada 2017, Della harus melalui perjuangan lumayan panjang. Empat kali ia harus naik pesawat pulang pergi Jember-Jakarta, saat ia ikut seleksi magang dan saat magang.
Tak hanya itu, karena Della tak punya saudara yang rumahnya dekat dengan kawasan Palmerah Jakarta Pusat, tempat kantor Harian Kompas berada, ia terpaksa tinggal di hotel selama seminggu. “Impas pakai banget. Dari magang itu, pengetahuan tentang ilmu jurnalistik dan fotografi nambah buanyak. Aku juga punya banyak teman baru yang menyenangkan,” ujarnya, Kamis (24/1/2019).