ARGUMENTASI!
Pembeli Bijak
Lila Cecilia, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Bukan hal yang patut disembunyikan bahwa mahasiswa pasti cari sesuatu yang murah. Kehadiran pameran buku disertai dengan sang ”raja”, yaitu diskon, membuat semua orang tergiur membelinya. Mereka mungkin berpikir, ”mumpung ada diskon, beli aja dulu deh”.
Fenomena ini tak bisa sepenuhnya disalahkan. "Keserakahan" membeli buku apa pun karena harga murah membuat kita terkadang tidak berpikir untuk apa buku tersebut dibeli. Namun, seiring bertambahnya usia, manusia dapat membeli sesuatu hal dengan lebih bijak. Contohnya, membeli buku yang memang berisi hal yang disukai, buku pelajaran sesuai jurusan kuliah, atau buku pengetahuan umum.
Buku-buku dengan jenis seperti itu tak akan hanya dikoleksi, tetapi pasti mereka meluangkan waktu untuk membacanya, mungkin karena suka, butuh untuk referensi tugas, atau sekadar menambah wawasan umum. Jika mereka membeli buku dengan pertimbangan akan berguna untuk ke depannya, mereka tidak membuang-buang uang.
Lebih Teliti
Sri Wahyuni, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Ponorogo, Jawa Timur
Saat ini, dunia perbukuan semakin semarak. Hal ini memberikan kemudahan bagi para mahasiswa untuk memperoleh buku. Mahasiswa mampu membeli berbagai jenis buku dengan harga yang relatif ekonomis. Ada yang membeli buku karena keinginan sendiri, ada juga yang ikut-ikutan teman.
Namun, sebagai mahasiswa, kita perlu lebih teliti dalam memilah-milah jenis buku yang akan dibeli. Sebab, tidak semua jenis buku sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan. Sebelum membeli buku, sebaiknya kita sudah punya gambaran buku apa yang akan dibeli. Gambaran itu didapat dengan mengecek di internet terlebih dahulu atau bertanya pada orang yang lebih tahu.
Dengan demikian, kesalahan dalam membeli buku bisa dihindari. Jangan sampai kita tertipu oleh judul-judul buku yang menarik, tetapi isinya kurang sesuai dengan yang kita bayangkan. Uang habis, sementara apa yang kita cari belum didapat dan akhirnya menyesal. Jangan Memaksa
Shenia Yonanda Ariyanto K, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Mahasiswa memang sebaiknya membaca banyak buku sebagai sumber pengetahuan. Tak jarang, mahasiswa membeli buku-buku dengan total pembelian yang cukup merogoh kocek. Banyak juga dari mahasiswa yang hanya membeli buku, tetapi tidak dijadikan sumber bacaan.
Hal ini tentu sangat disayangkan karena membuang-buang uang saja. Percuma membeli banyak buku jika akhirnya hanya digunakan sebagai pajangan rak buku di rumah.
Jika memang tidak suka membaca, jangan dipaksakan untuk membaca. Lebih baik uang itu digunakan untuk kebutuhan lain yang lebih bermanfaat bagi kehidupan mahasiswa. Tidak usah takut dianggap sebagai mahasiswa yang minim pengetahuan karena tidak memiliki buku.
Masih banyak sumber pengetahuan lain yang bisa dimanfaatkan, tanpa harus membeli buku yang akhirnya tidak dibaca dan hanya terbuang sia-sia. Misalnya, melalui jejaring online, kita bisa mencari pengetahuan melalui mesin pencari yang memudahkan kita untuk langsung tertuju pada apa yang ingin kita cari. (LOK)