Keranjingan Belanja Daring
Hindari Buka Situs Belanja
Echa Alviona Salma, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muria Kudus, Kudus
Saya juga korban keranjingan belanja daring. Saya mudah tergoda karena harga barang lebih murah dan lebih efektif tanpa perlu pergi ke toko. Kekurangan belanja daring, tidak bisa mengetahui barang secara langsung. Kadang malah barang tidak sesuai foto. Agar lebih yakin, saya memilih toko yang tepercaya dan melihat berbagai komentar dari pembeli yang disertai foto agar kita tahu detail barang yang akan dibeli.
Biasanya saya membeli kosmetik secara daring karena harga lebih murah. Cukup tinggal klik, lalu transfer, beberapa hari kemudian barang pun datang. Supaya tidak selalu ketagihan belanja, saya berusaha tidak sering membuka situs belanja. Tiap kali membuka situs, langsung terlihat semua barang yang menarik. Apalagi saat musim diskon tiba. Rasanya ingin membeli semua.
Jadi, selain meneguhkan hati agar tidak membuka situs belanja, saya juga menghindari dengan berhitung uang saku serta membatasi diri untuk belanja hanya hal yang perlu dan sesuai kebutuhan saja.
Candika Putra PurbaKualitas ketimbang Kuantitas
Candika Putra Purba, Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Pendidikan, Universitas Pelita Harapan, Tangerang
Saya pernah kecanduan belanja daring. Saya tak tahan godaan karena situs belanja daring menawarkan banyak hal menarik. Selain itu, soal harga yang lebih murah juga membuat saya ingin membeli. Kadang kala berbelanja daring saya menemukan barang berkualitas bagus, tetapi harganya pun tinggi tak terjangkau.
Ada pula barang berkualitas kurang baik, tetapi harganya lumayan tinggi. Saya lebih suka barang yang berkualitas baik, tetapi harganya masih terjangkau karena lumayan murah seperti saat diskon. Barang-barang seperti itulah yang saya cari, apalagi jika ada diskon besar-besaran.
Cara saya dalam menghadapi kecanduan belanja adalah dengan menahan diri supaya tidak boros berbelanja. Saya juga belajar supaya tidak membeli barang yang penting, tetapi membeli barang yang sangat penting. Cara paling jitu, tidak menginstal aplikasi belanja daring ke dalam smartphone.
Maqomam Mahmuda, Jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Sumatera Utara
Menurut saya, godaan terbesar dalam berbelanja secara daring adalah ketika ada flash sale yang memberikan diskon hampir dari setengah harga produk yang ditawarkan. Walaupun belum tentu dibeli, semua produk yang menarik rasanya harus dimasukkan ke keranjang belanja. Tak perlu bertele-tele menimbang dan memutuskan lalu membayar tunai.
Namun, saya akhirnya merasa sayang rasanya jika merogoh kocek secepat itu. Hanya saja, lebih sayang lagi jika produk menarik dengan diskon besar itu tidak menjadi milik kita. Jika produk yang dibeli berkualitas baik, tingkat kepercayaan terhadap toko itu pun makin terpatri di benak. Dari situ, timbul keinginan berbelanja di toko itu lagi. Keinginan belanja makin besar jika ada potongan harga yang lumayan besar.
Hati dan pikiran sering tidak berjalan seiring karena hal tersebut. Jadi, langkah awal saya, menghapus aplikasi situs belanja daring. Lebih baik fokus dengan urusan lain ketimbang membiarkan diri kecanduan. Jadi, saya juga punya waktu leluasa untuk beraktivitas yang lain dan menekuni aneka hobi yang lebih produktif. (TIA)