ARGUMENTASI
Diskusi untuk Solusi
Alexzander Nyoman Siahaan, Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Saya pernah menyaksikan kasus pemecatan pengurus organisasi karena dianggap melakukan kesalahan fatal. Karena penasaran, saya menggali informasi terkait hal itu. Kesimpulannya, terdapat perbedaan pandangan antara pihak kampus dan pengurus organisasi, tetapi tidak ada ruang diskusi.
Lalu, saya berdiskusi dengan teman- teman untuk menyelesaikan masalah itu. Kami pun sepakat, pihak kampus juga diajak berdiskusi.
Orang yang berbeda pendapat memang seharusnya dipertemukan. Dengan begitu, terjadilah kesepakatan. Pengalaman saya bersama rekan-rekan di Kelompok Diskusi dan Aksi Sosial (KDAS) saat menghadapi masalah seorang anggota yang selalu terlambat menghadiri rapat. Meski dianggap telah fatal dan melanggar aturan, langkah yang diambil komunitas adalah tetap mengupayakan ruang dialog.
Cerdas Berpendapat
Haidar Wibowo Rahardjo, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muria Kudus
Mengutarakan pendapat pada masa pemilihan seperti ini merupakan tradisi rutin masyarakat Indonesia. Tidak sedikit pula yang akhirnya menimbulkan gesekan dan pertengkaran karena perbedaan pendapat.
Ada yang tetap bersikeras dengan pendapatnya walaupun dia tahu bahwa pendapatnya salah. Bahkan, ada yang sampai melakukan kekerasan fisik kepada suatu kelompok yang tidak sependapat dengan mereka. Sungguh hal ini sangat disayangkan sekali.
Untuk menghindari hal tersebut, seharusnya mereka yang ingin mengutarakan pendapat tidak perlu berasumsi bahwa yang lain pendapat adalah lawan. Perbedaan pendapat bukanlah alasan untuk kita menjadi terpecah belah dan membentuk sebuah kubu. Perbedaan pendapat justru seharusnya bisa menjadi bahan pertimbangan kita dalam menilai atau berasumsi mengenai sesuatu.
Pilihan Kata
Candika Putra Purba, Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Pendidikan, Universitas Pelita Harapan, Tangerang
Setiap manusia itu unik karena memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda. Dalam sebuah komunitas, semakin banyak perbedaan pendapat akan memengaruhi keberlangsungan komunitas tersebut.
Saya sering mengikuti berbagai komunitas dan kepanitiaan yang di dalamnya terdapat banyak perbedaan. Tidak jarang, saya menemukan orang-orang yang menyampaikan pendapatnya dengan kasar, tetapi banyak juga orang yang saya temui yang dapat menyampaikan pendapatnya dengan baik dan sopan.
Untuk itulah, ketika menyampaikan pendapat, saya akan berpikir dulu mengenai pilihan kata dan intonasi. Dengan demikian, inti dari pendapat saya dapat ditangkap dengan baik. Sebuah diskusi dapat berjalan baik jika setiap anggota
bisa menempatkan dirinya di posisi orang lain. (SIE)