Indonesia adalah rumah keberagaman. Keberagaman yang ada di dalamnya menjadi jati diri yang dibanggakan penghuninya, termasuk kawula muda.
Oleh
MB. DEWI PANCAWATI/LITBANG KOMPAS
·3 menit baca
Indonesia adalah rumah keberagaman. Keberagaman yang ada di dalamnya menjadi jati diri yang dibanggakan penghuninya, termasuk kawula muda.
Memasuki usia yang sudah menua, hampir tiga perempat abad setelah merdeka, bangsa Indonesia semakin kuat menghadapi tantangan dan berusaha menunjukan eksistensinya di mata dunia. Sejarah mencatat berbagai peristiwa terjadi mewarnai perjalanan bangsa, termasuk munculnya kekuatan-kekuatan yang ingin merongrong Pancasila sebagai ideologi bangsa dan ”menggoyang” NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan adanya upaya memecah belah persatuan bangsa.
Kekhawatiran itu terekam dalam jajak pendapat Kompas akhir Juni lalu. Sebanyak 63,9 persen anak muda menyatakan kegelisahannya pada maraknya penyebaran berita hoaks atau propaganda melalui media sosial. Sementara satu dari empat responden muda lebih khawatir dengan provokasi yang disebarkan di dunia nyata, utamanya lewat kampus dan komunitas. Namun, kuatnya persatuan dan rasa memiliki akan keberagaman yang menjadi jati diri bangsa, mengalahkan semuanya.
Kekhawatiran itu menunjukkan betapa cinta anak muda pada tanah tempat kelahirannya. Cinta Tanah Air merupakan rasa yang muncul dari hati untuk mengabdi, memelihara dan melindungi Tanah Air dari segala gangguan dan ancaman. Wujud cinta Tanah Air bagi sosok muda bisa menunjukkan jati diri yang dibanggakan sebagai anak bangsa. Kalau bukan kita, siapa lagi yang mengangkat harkat martabat bangsa?
Hasil jajak pendapat menunjukkan, lebih dari separuh responden muda (54,8 persen) mengaku bangga menjadi warga negara Indonesia karena keberagamannya. Indahnya pesona alam Indonesia membuat satu dari empat anak muda juga bangga menjadi warga negara Indonesia. Sementara sebanyak 13,3 persen mengakui keramahtamahan penduduknya membuatnya bangga menjadi orang Indonesia.
Mereka meyakini bahwa beragam suku, agama, budaya, bahasa, dan lainnya yang dimiliki bangsa Indonesia, adalah perbedaan yang justru menjadi kekuatan yang harus dibanggakan. Untuk itu sebanyak 35 persen anak muda ingin menjaga toleransi di antara perbedaan itu dalam mewujudkan cintanya pada bumi tempat mereka berpijak.
Cinta Tanah Air
Generasi muda saat ini tidak perlu mengangkat senjata seperti pejuang pada masa lalu dalam menunjukkan kecintaan pada Tanah Air. Dengan mencintai dan melestarikan budaya nasional seperti yang dilakukan 22 persen anak muda bisa menjadi salah satu cara mencintai Tanah Air. Atau dengan memakai dan mempromosikan produk-produk buatan dalam negeri.
Jangan salah, produk asli Indonesia tidak kalah keren dengan buatan luar negeri lho. Beberapa produk mode, seperti baju, tas, atau sepatu karya anak bangsa, bahkan berhasil menembus pasar ekspor. Dengan bangga memakai produk buatan Indonesia, selain lebih menghargai produk buatan negara sendiri juga ikut serta memajukan perekonomian.
Cara lain yang dilakukan 11,6 persen anak muda untuk menunjukkan ke-Indonesia-annya adalah dengan memilih berwisata ke tempat-tempat wisata di dalam negeri dan mempromosikan pariwisata Indonesia. Keindahan pesona alam Tanah Air dari Sabang sampai Merauke tak kalah indahnya daripada alam negara lain. Bahkan, lebih separuh anak muda mewujudkan kecintaannya pada keindahan alam Tanah Air dengan mempromosikannya melalui media sosial.
Sebagai generasi penerus bangsa, kini saatnya pemuda merajut dan merawat kembali keberagaman sebagai wujud cintanya pada Tanah Air. Karena, pilihan menjadi bangsa yang beragam sesungguhnya adalah kekuatan bangsa ini.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.