Perempuan Muda di Asia Tak Peroleh Informasi Memadai
Perempuan muda di Asia terus bertransisi ke masa dewasa tanpa informasi yang memadai. Terutama informasi mengenai masalah kesehatan dan hak-hak seksual dan reproduksi. Karena kurangnya informasi ini justru memengaruhi kesehatan fisik, sosial, emosional, perkembangan dan kesejahteraan mereka.
Situasi ini menjadi masalah besar di Asia karena jumlah perempuan muda usia 12-24 tahun sangat besar. Jumlah perempuan muda ini diperkirakan terus meningkat di tahun-tahun mendatang, terutama di Asia Selatan.
Dengan statistik ini, diperlukan infrastruktur yang tepat untuk memperbaiki kehidupan sekitar 700 juta perempuan muda di Asia sehingga mereka terlindung dari risiko kekerasan seksual, eksploitasi, kesehatan yang memburuk, juga isu-isu buta huruf serta tidak adanya informasi yang bisa mereka akses.
Isu-isu inilah yang akan dibahas dalam Asia Regional Youth Festival yang diselenggarakan oleh lembaga ARROW (Asian-Pacific Resource and Research Centre for Women) dan kemitraan strategis Right Here, Right Now (RHRN) di Kuala Lumpur, Malaysia pada 9-13 September 2019. Preeti Kannan, Manajer Publikasi dan Sosial Media ARROW mengatakan, festival perempuan muda Asia ini sangat penting untuk membangun kesadaran terhadap hak-hak terkait kesehatan, seksual dan reproduksi perempuan muda.
Kemajuan di Asia mengikuti jalur yang ditetapkan oleh agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, dan negara-negara berkomitmen untuk mengimplementasikan Program Aksi Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICPD PoA) dan Deklarasi dan Kerangka Aksi Beijing (PoA Beijing).
Jika hal ini diwujudkan, maka akan bisa mengatasi sejumlah tantangan yang berkaitan dengan hak asasi manusia, kesetaraan jender, terbebas dari diskriminasi, persoalan populasi dan kualitas hidup, urbanisasi dan migrasi. Yang paling penting adalah kesehatan seksual dan reproduksi individu. Semua ini berkontribusi terhadap keseimbangan pembangunan sosial, lingkungan dan ekonomi.
Hasil tinjauan jangka menengah tahunan melalui Forum Asia-Pasifik tentang Pembangunan Berkelanjutan menunjukkan bahwa kawasan ini masih cukup jauh dari sasaran dalam mencapai tujuannya. Ini juga terbukti dari tinjauan jangka menengah Deklarasi Menteri Asia dan Pasifik tentang Kependudukan dan Pembangunan baru-baru ini dan selama tinjauan global Program Aksi ICPD di New York, Amerika Serikat, pada 2019.
Tantangan
Meskipun telah ada beberapa kemajuan, terutama pada kesehatan ibu, dunia pendidikan dan harapan hidup yang meningkat secara keseluruhan, namun masih ada sejumlah tantangan yang memengaruhi perempuan muda di Asia.
ARROW telah berupaya mengatasi berbagai masalah yang dihadapi perempuan muda sehubungan dengan hak-hak seksual dan reproduksi (SRHR) dan mampu menciptakan ruang-ruang untuk perempuan muda saat ini. Ini merupakan bagian dari dua proses regional, yaitu Forum Pembangunan Berkelanjutan Asia Pasifik (APFSD) dan Konferensi Penduduk Asia Pasifik (APPC).
Melalui ruang-ruang perempuan muda ini dan partisipasi para aktivis lembaga swadaya masyarakat yang mengerjakan SRHR, diharapkan suara perempuan muda Asia dan Pasifik didengar di APFSD dan APPC dan pada tingkat global CPD.
ARROW membangun kapasitas orang muda di regional ini melalui dua proyek yang beroperasi di Asia. Proyek yang pertama kemitraan strategis RHRN antara ARROW, Rutgers, CHOICE for Youth and Sexuality (CHOICE), Dance4life, Hivos, IPPF AR, LACWHN dan Kementerian Luar Negeri Belanda yang dibentuk pada 2016 bisa membawa anak-anak muda, khususnya perempuan muda, bisa menikmati akses lebih baik ke pendidikan seksual yang komprehensif dan layanan SRHR yang ramah remaja, termasuk aborsi yang aman, melalui advokasi di tingkat nasional, regional dan internasional di 11 negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin. Di Asia, proyek ini mencakup Bangladesh, Indonesia, Nepal dan Pakistan.
Proyek kedua berjudul "Membangun Generasi Pemimpin Berikutnya" yang juga telah difokuskan pada memobilisasi masyarakat melalui pemberdayaan pemuda. Dalam hal ini telah dibangun kapasitas pemuda di wilayah ini sejak 2015 melalui mitra Bandhu dan Durbin di Bangladesh, Pravah & YP Foundation di India, LOOM dan YUWA di Nepal, serta CDA dan YAN di Pakistan.
Setiap tahun ARROW menyelenggarakan Forum Pemuda Regional yang memungkinkan para pesertanya mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang masalah SRHR dan mendorong pembelajaran praktik praktik terbaik melalui cara berbagi dan diskusi lintas negara.
Tahun ini ARROW berencana meningkatkan forum regional dengan menyelenggarakan Asia Youth Festival untuk menandai dimulainya pembangunan generasi muda yang akan berkontribusi dalam merealisasikan PoA ICPD dan PoA Beijing di kawasan ini melalui advokasi kesetaraan jender, akses ke kesehatan dan pendidikan yang berkualitas, akses ke layanan dan informasi SRHR dan penghapusan praktik berbahaya dan diskriminasi tradisional.