Angkat Pamor Himpunan Mahasiswa
Konten keren mahasiswa Teknik Industri ITB mengangkat pamor himpunannya. Partisipan agenda kampus pun melonjak.
Aldian Rayhan Alfaridz (22) mengangkat pamor Keluarga Mahasiswa Teknik Industri Institut Teknologi Bandung lewat media sosial. Ia membuat konten mengasyikkan yang tak hanya memikat teman-temannya untuk turut beraktivitas, tapi juga menarik perhatian mahasiswa berbagai jurusan.
Aldian dengan antusias menunjukkan konten Instagram dengan akun Mahasiswa Teknik Industri (MTI) Institut Teknologi Bandung (ITB) @mti_itb yang dipasang pada Agustus 2022. Informasi itu bertuliskan, ”Males dateng rapat ah, buang-buang waktu” disusul ”5 cara ampuh untuk level-up rapat organisasimu”.
Unggahan tersebut paling membuat Aldian terkesan lantaran meraih sekitar 800 likes (disukai). Saat itu, akun MTI ITB diikuti lebih kurang 2.000 pengikut. ”Banyak sekali yang mengakses, padahal waktu itu kepengurusanku baru aktif kira-kira dua bulan,” ujarnya, Kamis (19/10/2023).
Sejak itu, bermunculan perbincangan tentang konten-konten MTI ITB yang menarik dan ajakan untuk menengoknya. Semangat mahasiswa Jurusan Manajemen Rekayasa Fakultas Teknik Industri ITB tersebut spontan terpacu untuk mengunggah konten-konten yang semakin keren.
Aldian lantas memampangkan konten lain dengan foto rekan-rekannya yang tengah berpose. Pada unggahan itu dicantumkan, ”MTI tujuhbelasan” dilatari foto sejumlah mahasiswa yang mengenakan batik. Foto terakhir bertuliskan bahasa Inggris yang menekankan pentingnya keakraban.
”Banyak yang mengira MTI ITB enggak solid. Lewat kebersamaan yang diinformasikan, bisa ditunjukkan ternyata orang-orangnya kompak,” katanya. Mulailah Aldian dan kawan-kawannya membiasakan untuk menggunggah konten setiap agenda mereka.
”Foto bareng yang simpel, tapi menyenangkan banget. Beberapa konten malah dibagikan teman-teman himpunan lain dengan Instagram story,” ucapnya. Kabar soal keseruan-keseruan MTI ITB tersebar hingga Aldian pun dikirimi tangkapan layar media sosial (medsos) mahasiswa berbagai jurusan.
Banyak yang mengira MTI ITB enggak solid. Lewat kebersamaan yang diinformasikan, bisa ditunjukkan ternyata orang-orangnya kompak.
”Puas banget, padahal waktu aku bawa konsepnya sempat ditolak. Ada yang tanya kenapa enggak keterlibatan internalnya ditingkatkan dulu,” ujarnya. Aldian membuktikan ikhtiarnya. Partisipasi mahasiswa untuk mendukung agenda berangsur-angsur meningkat.
Aldian melancarkan rebranding atau penjenamaan ulang yang diupayakan setara dengan terobosan perusahaan. Ia menarik sejawat-sejawatnya untuk bergabung. ”Dulu, sepi banget. Kalau bikin acara cuma 20 sampai 30 orang yang datang. Sekarang, ratusan orang,” katanya.
Aldian telah sukses membangun kesadaran branding atau penjenamaan dengan menjadi edukator pemengaruh dan mengangkat nama himpunannya di medsos. Ia hanya senang membagikan hal menarik dan bermanfaat. ”Kalau mengembangkan personalbranding buatku sendiri, tak ada strategi khusus,” ujar Aldian.
Niat awal Aldian membuat konten pendidikan dan pengenalan lingkungan perkuliahan bagi calon mahasiswa dan mahasiswa baru adalah untuk kebutuhan edukasi dan informasi. Ide tersebut berasal dari pengalaman pribadinya.
”Dulu, membangun Youtube karena jarang sekali anak ITB cerita pengalaman kuliah dengan video atau foto. Kalau aku anak SMA, butuh sekali informasi itu. Aku ingin membagikan konten karena dulu pas SMA jarang mendapatkan informasi ini,” ucapnya.
Terima kasih
Selain konten seputar perkuliahan, Aldian juga kerap membagikan tips dan trik lewat akun pribadinya untuk menjawab soal-soal ujian tulis berbasis komputer (UTBK) untuk masuk perguruan tinggi negeri. Ia menambahkan, ”Tahun 2020, memang banyak yang membagikan tips, tetapi mereka menginformasikan bahwa ’belajar tuh harus kayak gini’. Padahal, faktanya orang punya cara masing-masing.”
Menjadi kepuasan tersendiri bagi Aldian ketika kontennya berdampak baik. Ia kerap menerima ucapan terima kasih melalui melalui akun Instagram. Biasanya, ucapan-ucapan tersebut menghampiri karena penonton video edukasi memahami cara-cara menjawab soal UTBK yang dibagikan Aldian.
”Aku bakal share sesuatu yang positif. Bukan hal yang sedang jadi perdebatan. Aku main sosmed tidak suka membahas hal kontradiktif. Jadi, balik ke niat, tujuanku baik. Insya Allah hasilnya akan baik,” ucapnya.
Penggemar Youtuber asal Amerika, Kelly Wakasa, ini tertarik dan mempelajari hal berkaitan dengan konten sejak ia menjadi pengurus OSIS SMP. Mulanya, ia tertarik dengan dokumentasi. Aldian suka merekam dan memfoto. Seiring berjalannya waktu, ia konsisten mempelajari cara membuat video yang bagus.
Tahun 2020, Aldian mulai mengenal perangkat lunak desain. Ia belajar secara otodidak melalui Youtube. Ia meniru desain yang disukainya dan mengenal prinsip-prinsip desain.
Kemampuan Aldian terasah dan dapat berbagi melalui karya-karya di medsosnya yang menarik. Aldian juga sukses menaikkan pamor himpunannya yang bernama Keluarga MTI ITB melalui akun Instagram. Di dalam himpunan itu berkumpul mahasiswa jurusan teknik industri dan manajemen rekayasa.
Tahun 2020, saat Aldian masuk himpunan, ia merasa anggotanya banyak atau lebih kurang 500 orang dari tiga angkatan aktif, tetapi ketika membuat acara, hanya puluhan orang yang hadir. Itu pun sudah termasuk panitia yang berjumlah 8-10 orang.
Waktu itu, Aldian juga melihat bahwa organisasi mahasiswa sudah mulai kehilangan eksistensinya. Selain itu, terjadi transisi ketertarikan mahasiswa yang lebih memilih magang, student chapter, dan organisasi eksternal yang bermunculan. Mereka ingin memperoleh hasil yang lebih jelas, seperti sertifikat yang berguna untuk resume riwayat kerja.
Baca juga: Lasman dan Segudang Prestasi
Lonjakan pengikut
Ditambah kesempatannya menjadi creative manager di himpunannya, Aldian berbenah melalui medsos. Melalui diskusi dan curah pendapat dengan anggota tim, ia mendapatkan titik permasalahan. ”Aku sadar, Instagram MTI bisa ditingkatkan. Banyak hal yang bisa dibenahi,” ujar Aldian.
Aldian berpendapat, orang melihat organisasi pertama kali melalui Instagram. Mereka akan menilai organisasinya tak serius jika konten kurang bagus. Aldian dan rekan rekannya memanfaatkan Instagram untuk branding organisasinya menjadi menarik.
Materinya cukup sederhana, seperti berbagi tentang keilmuan, kisah mahasiswa, apresiasi mahasiswa berprestasi, hingga perkuliahan. Sejak Maret 2022 sampai Januari 2023, terjadi lonjakan dari sekitar 2.000 pengikut dengan rata-rata 14-15 likes menjadi lebih dari 6.000 pengikut.
Saat ini, terdapat hampir 9.000 pengikut dengan rata-rata 700-900 likes. Mahasiswa baru juga masuk karena berpandangan jurusan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa sangat menarik dilihat dari konten-kontennya. Bagi Aldian, MTI adalah tempat bereksperimen. Himpunan ini layaknya laboratorium bagi mahasiswa Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa ITB.
Aldian Rayhan Alfaridz
Lahir : Jakarta, 7 April 2001
Pendidikan:
SD Islam Terpadu Al-Amanah Jakarta
SMP Negeri 1 Jakarta
SMA Negeri Unggulan MH Thamrin Jakarta
Kolaborasi dengan Intern Kompas:
- Nikolaus Daritan, Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma