Di mata penulis skenario Meira Anastasia (34), bahasa asing kini sudah tidak asing lagi. Bahasa asing, terutama bahasa Inggris, sudah biasa digunakan untuk bercakap-cakap di kalangan anak muda.
”Saya kira anak-anak muda sekarang ini sudah biasa berbicara dan mendengar bahasa Inggris. Mereka juga tidak kesulitan memahami artinya,” kata Meira di sela-sela pemutaran terbatas film Susah Sinyal, Jumat (15/12),
di Jakarta.
Dalam film tersebut, Meira bekerja sama dengan suaminya, Ernest Prakasa, untuk menulis skenarionya. Sebenarnya ini merupakan kerja sama ketiga Meira dan Ernest dalam penulisan skenario setelah film Ngenest dan Cek Toko Sebelah.
Pada film Ngenest, Meira diberi peran membantu brainstorming sinopsis
dan memberikan masukan pada skenario. Untuk film Cek Toko Sebelah, perannya bertambah menjadi pengembang cerita. Di film Susah Sinyal, dia terlibat langsung dalam penulisan skenario film.
Dalam Susah Sinyal terdapat sejumlah dialog yang dilontarkan dalam bahasa Inggris oleh para aktornya. Mereka juga fasih bertutur dalam bahasa Inggris.
”Justru yang harus dilatih sebenarnya bahasa Sumba,” kata Meira. Susah Sinyal mengambil latar di pulau cantik di Nusa Tenggara Timur itu. (FRO)