Masuk Gedung PBB, Livi Zheng Sutradarai Film Kampanye RI untuk DK PBB
Oleh
Suhartono
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sutradara Hollywood, Livi Zheng (28), awal tahun 2018 ini mempunyai segudang pekerjaan yang tak habis-habisnya harus diselesaikannya. Di antara bermacam-macam pekerjaan dan urusannya di tempat tinggalnya sehari-hari di Los Angeles, Amerika Serikat, sutradara film Brush with Danger—filmnya yang pernah masuk seleksi nominasi Piala Oscar pada 2015—juga harus berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan film kampanye untuk keanggotaan Republik Indonesia di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) sebagai anggota tidak tetap.
”Saya harus selesai akhir Januari ini agar film tersebut bisa untuk kampanye pemerintah kita di markas PBB di New York, dan di seluruh perwakilan Indonesia di seluruh dunia,” ujar gadis kelahiran Blitar, Jawa Timur, saat dihubungi Kompas tengah bersama keluarganya di LA, AS, Jumat (5/1) atau Kamis waktu setempat. Menurut rencana, Juni 2018, akan ada pemilihan untuk keanggotan tidak tetap DK PBB. Indonesia menghadapi saingannya, yaitu Maladewa. Negara kecil ini terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 kilometer sebelah barat daya Sri Lanka.
Menurut Livi, film yang berjudul Indonesia: A True Partner for World Peace, pengambilan gambarnya dilakukan mulai dari New York City, Jakarta, dan Sentul, Bogor. ”Di New York City, AS, Livi mengambil gambar bersama Perwakilan Tetap RI (PTRI) untuk PBB dan Duta Besar Dian Triansyah Djani dan tim PTRI di Markas Besar PBB dan di kantor PTRI,” katanya.
Di Jakarta, kata Livi, timnya yang seluruhnya bule itu shooting di Pejambon, Gedung Kementerian Luar Negeri, untuk mengambil gambar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan gedung bersejarah Pancasila. ”Sedangkan di Sentul kami shooting di Pusat Pemeliharaan Misi Perdamaian di Sentul bersama pasukan penjaga perdamaian TNI atau Kontingen Garuda TNI,” kata Livi.
Livi pun bercerita saat dia dan timnya mengambil gambar di Sentul. ”Pasukan TNI yang dilibatkan cukup besar. Selain 850 personel dari Batalyon Mekanis TNI untuk misi perdamaian dan keamanan di Lebanon (UNIFIL/United Nations Interim Force in Lebanon), juga 309 personel Satuan Tugas Koordinasi Militer Sipil, dan Satuan Tugas Perlindungan atau ”Force Protection Company”. Bahkan, personel pendukung UNIFIL lainnya, seperti Satuan Tugas Masyarakat Militer atau Military Community Outreach Unit, Satuan Tugas Polisi Militer dan Satuan Tugas Kesehatan (Indo Medic), serta Satuan Pendukung Markas Besar Pasukan atau Force Headquarters Support Unit juga dilibatkan,” katanya.
”Sebagai WNI, saya sangat senang bisa menyutradarai film kampanye Indonesia. Ini adalah sebuah kebanggaan. Harapan saya Indonesia akan menjadi anggota DK PBB,” tuturnya lagi.
Terkait film yang digarapnya itu, Livi mengaku ingin membuat sebuah film kampanye untuk Indonesia yang sinematik menggambarkan pengalaman dan kekuatan Indonesia. ”Jadi, kami menggunakan teknik-teknik pengambilan gambar yang kami gunakan untuk layar lebar untuk menyampaikan sejumlah pesan. Pesan itu di antaranya Indonesia siap menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB,” kata Livi.
Pahami situasi
Sementara itu, menurut Menlu Retno LP Marsudi, ”Jumlah perwakilan RI di luar negeri yang mencapai 132 unit kita harapkan juga dapat membantu Indonesia memahami dengan baik situasi di lapangan.” Selama ini, Indonesia sangat aktif dalam melakukan misi pemeliharaan perdamaian di negara-negara yang tergabung dalam PBB. Pasukan perdamaian Indonesia dari waktu ke waktu ikut menjaga perdamaian dunia di banyak negara. Indonesia tercatat sudah tiga kali menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB, yaitu periode 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008.
Menlu Retno menambahkan, postur Indonesia selama ini diharapkan dapat membuat negara-negara yang mendukung Indonesia semakin bertambah dan menjadikan RI layak sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB. ”Indonesia adalah negara berpenduduk keempat terbesar dunia dan negara berpenduduk Muslim terbesar dunia. Indonesia menjadi bukti bahwa Islam, modernitas, dan penguatan perempuan dapat terjalin dalam satu harmoni,” ungkapnya.
Dengan lebih dari 17.000 pulau yang didiami lebih dari 1.300 kelompok etnis, kata Menlu Retno, Indonesia merupakan model sejati bagi toleransi dan pluralisme, nilai yang senantiasa diproyeksikan oleh Indonesia dalam berhubungan dengan negara lain. Indonesia juga aktif memajukan demokrasi, antara lain lewat penyelenggaraan Bali Democracy Forum (BDF). Selain itu, Indonesia termasuk sepuluh penyumbang terbesar bagi pasukan pemeliharaan perdamaian PBB. (*)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.