Musisi dan penulis Candra Malik (40) merekam ulang lagu “Syubbanul Wathon” yang dikenal luas di kalangan pesantren Nahdlatul Ulama dengan nama “Ya Lal Wathon”.
Versi asli lagu yang syairnya ditulis oleh oleh KH Abdul Wahab Hasbullah--salah seorang pendiri NU--pada 1934 itu, berirama mars. Namun, Candra memasukkan unsur rock progresif yang kental pada lagu "Ya Lal Wathon" versinya. Meski begitu, rasa mars-nya tetap masih terdengar.
Candra melakukan itu dengan tujuan agar lagu tersebut bisa lebih akrab di telinga pendengar luas, terutama generasi milenial. "Lagu ini bukan cuma milik NU, tapi milik bangsa. Syairnya bersifat universal, yakni tentang ungkapan cinta pada Tanah Air," ujar Candra, Senin (1/10/2018) di Banyuwangi, Jawa Timur.
Ia mengaku telah menghubungi sejumlah pihak di kalangan NU untuk meminta izin terkait penggubahan lagu "Ya Lal Wathon". "Mereka senang dengan warna baru yang saya tawarkan," katanya.
Menurut rencana, lagu itu akan diluncurkan secara resmi pada Hari Santri, 22 Oktober. ”Mudah-mudahan lagu ini bisa saya bawakan dalam konser keliling ke beberapa pesantren dan tempat lain di sejumlah daerah di Indonesia," ujarnya.
Lagu yang direkam di Escape Studio, Bandung, pada pertengahan September 2018, itu selanjutnya boleh diunduh secara gratis. (BSW)