Aktris Amerika Serikat (AS) Regina King (48) menyeka air mata dari wajahnya. Akhirnya, setelah 30 tahun berjuang, King memenangi penghargaan Piala Oscar pertamanya untuk Aktris Pendukung Terbaik Oscar 2019 di Dolby Theatre, Hollywood, Los Angeles, AS, pada Minggu (24/2/2019) pukul 20.00 waktu setempat atau Senin (25/2/2018) pukul 08.00 WIB.
Dalam pidato saat menerima Piala Oscar tersebut, Regina King berterima kasih kepada ibunya yang menghadiri acaranya tersebut bersamanya. Regina King mengaku dirinya adalah contoh seseorang yang mendapatkan dukungan dan cinta dari keluarganya sehingga ia sukses meraih Piala Oscar. "Ibu, saya sangat mencintaimu," kata King. King pun mencuitkan Twitter kegembiraan: "Thank you @LAFilmFestival #spiritawards2019 ! When bealestreet wins best picture and the team does the changeover for @mptf #thenightbefore".
Regina King memenangkan Oscar untuk perannya sebagai seorang ibu yang berusaha mencari putrinya yang sedang hamil dalam film “If Beale Street Could Talk”. Ini merupakan Piala Oscar pertama bagi King yang memulai karirnya di Hollywood lebih dari tiga dekade lalu sebagai seorang remaja dalam sitkom tahun 1980-an "227".
Ini juga merupakan nominasi pertamanya sebagai Aktris Pendukung Terbaik. King mengalahkan aktris Amy Adams (Vice), Rachel Weisz (The Favourite), Marina de Tavira (Roma) dan Emma Stone (The Favourite).
Di “Beale Street” yang disutradarai Barry Jenkins, King memerankan tokoh ibu dari seorang perempuan muda yang hamil, yang masa depannya hancur ketika pacarnya dipenjara karena kejahatan yang tidak dilakukannya. Dalam kariernya di televisi dan film, King banyak berperan sebagai peran pendukung.
Ini adalah nominasi Oscar pertama untuk King, yang telah mendapatkan tiga Penghargaan Emmy dalam beberapa tahun terakhir. Dia juga memenangkan Golden Globe Award awal tahun ini untuk perannya dalam "Beale Street". King juga telah menjadi advokat untuk isu-isu gender dan keragaman etnis di Hollywood.
Dalam pidatonya di Golden Globes, dia berjanji memperbanyak staf perempuan di semua proyeknya dalam dua tahun ke depan, minimal setengah dari semua stafnya adalah perempuan. (REUTERS)