Hampir di setiap kesempatan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (56), selalu menenteng tablet. Tablet besar yang selalu disebut nampan oleh Risma itu nyaris tak pernah lepas dari dirinya.
“Lewat nampan ini saya bisa memantau situasi lalu lintas, taman, rumah pompa serta cuaca kota secara real time,” kata Risma yang langsung ke luar ruang kerja begitu awan mendung menggantung di langit kota berpenduduk 3,2 juta jiwa ini, pada Kamis (21/4/2019).
Tidak hanya memantau situasi kota, lewat tablet itu Risma yang akan berakhir masa kerjanya sebagai wali kota pada 2021 mendatang, juga bisa melihat perkembangan seluruh proyek yang sedang digarap. “Itu pompa air tolong siaga, ini hujan agaknya deras di wilayah Surabaya utara,” begitu Risma memberi komando kepada penjaga pintu air lewat handy talky, yang selalu di genggamannya.
Melihat awan gelap disertai suara gemuruh petir, Risma tampak kian gelisah. “Saluran terus ditambah, diperlebar, tapi pas hujan berbarengan dengan air laut pasang, banjit sulit dihindari. Warga terus diingatkan jangan buang sampah sembarangan, biar saluran air lancar,” kata Risma yang sejak Desember 2018, menggunakan kursi roda karena kedua kakinya “bermasalah” setelah terperosok saat memantau banjir.