Jay Subiyakto: Tetap Optimistis

Jay Subiyakto memanfaatkan masa pembatasan sosial untuk menggali ide-ide kreatif. Ia tidak berkecil hati menghadapi situasi ini.

KOMPAS/SOELASTRI SOEKIRNO

Jay Subiyakto

Pembatasan sosial akibat Covid-19 selama beberapa minggu terakhir tidak membuat Jay Subiyakto (59) berkecil hati. Laki-laki yang berprofesi sebagai sutradara ini justru melihat situasi saat ini dengan optimistis.

”Selama pembatasan sosial, saya melakukan banyak kegiatan positif. Saya jadi memiliki lebih banyak waktu untuk refleksi dan introspeksi diri. Dan, sebelumnya saya sudah membeli buku. Jadi, sekarang punya banyak waktu untuk membaca,” kata Jay saat dihubungi di Jakarta, Kamis (9/4/2020).

Menurut Jay, dirinya adalah orang yang memiliki banyak profesi karena terlibat dalam dunia penyutradaraan, fotografi, dan konser musik. Oleh karena itu, ia kini juga banyak menghabiskan waktunya di rumah untuk mencari ide kreatif dan merancang proyek baru, seperti untuk desain panggung dan film dokumenter.

”Dalam hidup saya, baru sekali ini mengalami isolasi di seluruh dunia. Orangtua kita mungkin gak mengalaminya, terakhir pada 1918 ketika pandemi flu menyerang dunia. Pengalaman ini buat saya unik karena bisa merasakan perang dunia ketiga yang musuhnya gak kelihatan,” tuturnya.

Di tengah kesibukan di rumah itu, Jay mendapat kabar bahagia. Film dokumenternya, Banda: The Dark Forgotten Trail (2017), akan ditayangkan di Netflix mulai 31 Maret 2020 sehingga dapat ditonton masyarakat luas di rumah masing-masing.