Al Ghazali mengakui sulitnya bermain serial karena setiap hari harus merampungkan sekuens yang sangat banyak. Ia menjawab tantangan tersebut karena ingin naik level sekaligus mengedukasi penonton mengenai kehamilan dini.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
Al Ghazali (23) memerankan Keenan, remaja yang dingin sekaligus emosional dalam serial perdananya, Little Mom. Ia harus menjalani shooting dengan adegan yang tak berurutan. Aktor yang terbiasa mengikuti produksi film itu pun mengaku kesulitan.
”Serial itu tantangan karena dibuat berepisode-episode,” katanya saat konferensi pers WeTV Original Little Mom di Tangerang, Banten, Selasa (2/3/2021). Jika bermain film, ia menuntaskan enam hingga tujuh sekuens per hari. Sementara produksi serial setiap hari bisa mencapai 20 sekuens.
”Kalau film, scene (sekuens) jarang yang jumping (lompat) dan enggak banyak pindah. Serial itu, masih mending waktu adegannya jumping (lompat),” ucapnya. Bisa saja, Al tiba-tiba berakting untuk episode berbeda. Ia harus mengatur emosi sesuai adegan sebelumnya.
”Misalnya, dari episode satu langsung tujuh. Berat banget. Tantangan, tapi aku mau coba mengatasinya dan menerima tawaran itu supaya bisa naik level,” ucapnya. Peningkatan itu juga ditunjukkan dengan Little Mom yang diharapkan mengedukasi generasi muda mengenai kehamilan dini.
Al bertekad menjiwai Keenan dengan beragam persoalannya. Pemuda itu juga tak memedulikan sekitarnya. Ia berangsur peduli setelah mengetahui siswi berprestasi yang cita-citanya berantakan. Guntur Soeharjanto menyutradarai Little Mom yang terdiri atas 13 episode tersebut.
Serial yang direncanakan tayang pada pertengahan tahun 2021 itu turut dibintangi antara lain Teuku Rassya, Elina Joerg, Raisya Bawazier, Sarah Tuff, dan Indra Brasco. ”Ceritanya bagus. Aku membangun chemistry (kedekatan) dengan pemain lain,” ucap Al.