Perbaikan Jalan Pantura Dimulai Pertengahan Februari
Oleh
Abdullah Fikri Ashri
·2 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS – Perbaikan jalan rusak di ruas jalan pantai utara Jawa di Jawa Barat ditargetkan dimulai pada pertengahan Februari 2017. Perbaikan jalan belum dapat dimulai dalam waktu dekat karena menunggu lelang proyek.
Berdasarkan pantauan Kompas, Rabu (1/2) siang, jalan berlubang masih bertebaran di sejumlah ruas jalur pantura. Di Jalan Raya Lohbener, Indramayu, misalnya, kendaraan harus berhati-hati untuk menghindari jalan berlubang yang diameternya hingga satu meter.
Jalan berlubang juga ditemui di Jalan Kapetakan, Cirebon. Kerusakan jalan di Kapetakan bahkan telah terjadi sejak 2016. Perbaikan telah pula dilakukan meski sifatnya hanya tambal sulam.
”Kami bukannya tidak peduli. Namun, perbaikan jalan termasuk untuk rehabilitasi jalan membutuhkan lelang dan evaluasi terlebih dahulu sehingga perlu waktu,” ujar Muhamad Nurul, PPK Pelaksanaan Jalan Lohbener-Indramayu-Cirebon-Losari-Ciamis, Rabu, saat meninjau penambalan jalan di daerah Larangan, Lohbener, Indramayu.
”Kini, lelang masih berlangsung dan diharapkan pada pertengahan Februari dapat tanda tangan kontrak,” ujar Nurul.
Menurut Nurul, dari sepanjang 195 kilometer jalan di wilayahnya ternyata 20 persennya rusak. Kerusakan jalan tersebut antara lain terpantau di Lohbener, Indramayu, dan Cikijing, Majalengka.
Ditargetkan 90 hari, kondisi jalan sudah normal.
Cuaca ekstrem yang ditandai hujan deras dengan intensitas tinggi diperparah dengan melintasnya kendaraan dengan beban berat, kata Nurul, telah memicu kerusakan jalan. ”Meskipun sudah ada Jalan Tol Cikopo-Palimanan, truk-truk masih sering lewat pantura dengan alasan lebih hemat,” ujarnya.
Perbaikan jalur pantura Pamanukan, Subang, hingga Palimanan-Cirebon juga ditargetkan dimulai pada pertengahan Februari 2017. ”Dari 103 kilometer jalan ada 10 kilometer jalan yang rusak. Ditargetkan dalam 90 hari, kondisi jalan sudah normal,” ujar Hendri Astomo, PPK Pelaksanaan Jalan Pamanukan-Palimanan.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Indramayu Ajun Komisari Asep Nugraha, yang ikut meninjau penambalan jalan, mengatakan, perbaikan jalan diperlukan untuk mengantisipasi jatuhnya korban. ”Selain mengirim surat ke instansi terkait, kami juga memasang rambu agar pengendara waspada jalan rusak,” ujar Asep.
Polres Indramayu mencatat, selama 2016 hingga Januari 2017 setidaknya terdapat 21 kecelakaan akibat jalan rusak. Tujuh kejadian di antaranya menyebabkan korban meninggal dunia di tempat kejadian.
Sementara itu, Satlantas Polres Cirebon telah memetakan tiga lokasi rawan kecelakaan lalu lintas, yakni di Susukan, Cirebon timur, dan jalur Weru-Palimanan. Pada 2016, sebanyak 90 nyawa melayang di ruas jalan yang masuk di wilayah Satlantas Polres Cirebon.