logo Kompas.id
NusantaraStok Minim dan Tata Niaga...
Iklan

Stok Minim dan Tata Niaga Penyebab Harga Tinggi

Oleh
· 3 menit baca

SEMARANG, KOMPAS — Keterbatasan stok dan tata niaga yang tidak terkontrol menjadi dua faktor utama penyebab harga cabai rawit merah di Jawa Tengah tidak kunjung turun sejak sebulan lalu. Pasokan cabai anjlok akibat gangguan cuaca dan penyakit. Adapun cabai yang berhasil dipanen lebih banyak dijual ke Jakarta dengan tawaran harga lebih tinggi.Demikian hasil penelusuran Kompas terhadap rantai perdagangan cabai rawit merah mulai dari sentra di Kabupaten Semarang hingga pasar komoditas di Kota Semarang, Kamis (2/2). Kepur (49), petani cabai di Desa Bumen, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, mengatakan, tingginya intensitas hujan memicu banyaknya serangan penyakit terhadap tanaman, di antaranya hama patek dan daun kuning. Akibatnya, produksi turun hingga 80 persen.Dua bulan terakhir, dari lahan sekitar 500 meter persegi, dia hanya bisa memanen sekitar 20 kilogram cabai. Padahal, dalam kondisi normal, hasil panennya mencapai 100 kg. "Musim hujan sulit menghasilkan cabai berkualitas. Selain karena hama patek datang saat musim hujan, tanaman juga terkena penyakit daun kuning. Banyak yang gagal," ujarnya.Dalam sekali produksi, termasuk bibit, pupuk, obat-obatan, serta semua kebutuhan perawatan, Kepur menghabiskan sekitar Rp 2 juta untuk menanam 1.000 bibit. Adapun harga jual kepada penebas atau yang memborong hasil panen Rp 65.000 per kg.Ketua Kelompok Tani Lestari Baleagung, Magelang, Supriyadi mengatakan, biaya produksi cabai untuk 1 hektar lahan setidaknya Rp 35 juta. Dia mencontohkan, dari luas lahan 7 hektar, petani bisa mendapat 1-2 ton cabai dalam sekali petik. Namun, saat ini hanya 500 kg. Dalam sekali tanam, petani bisa memetik cabai hingga 25 kali.Anjloknya panenan menyebabkan stok merosot dan berkualitas rendah. Lia (38), pedagang besar cabai di Pasar Induk Johar, mengatakan, pasokan cabai lebih banyak datang dari Jatim. Hal itu menyebabkan biaya pengadaan naik sehingga harga jual di pasar meningkat.Kamis kemarin, harga cabai rawit merah di Pasar Johar berkisar Rp 105.000-Rp 108.000 per kg. Di tingkat pengecer bisa mencapai Rp 115.000 per kg.Di Palembang, Sumatera Selatan, harga cabai rawit pun terus merangkak naik akibat gangguan pasokan. Selama ini Palembang mendapatkan pasokan cabai rawit dari provinsi itu sendiri dan sejumlah daerah di Jawa. Namun, pasokan dari Jawa terganggu sejak 30 hari lalu.Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Permana, menyebutkan, kebutuhan cabai rawit di Palembang 25 ton per hari. Namun, setengah bulan terakhir, pasokan cabai rawit ke Palembang hanya dipasok oleh sentra cabai di Sumsel sekitar 10 ton per hari. Akibatnya, harga naik.Di Pasar Palimo, Palembang, harga cabai rawit hijau atau cabai rawit kecil naik dari sekitar Rp 65.000 per kg, sedangkan cabai rawit burung atau cabai rawit besar naik dari sekitar Rp 70.000-Rp 80.000 menjadi Rp 150.000 per kg. Kenaikan harga sejak awal tahun lalu. (DIT/KRN/GRE/RAM/DRI)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000