BANYUWANGI, KOMPAS -- Puluhan seniman dari berbagai daerah di nusantara dan dunia berkolaborasi dengan warga kampung di kaki Gunung Raung menggelar Pagelaran Makarya: Masyarakat Kaki Raung Berkarya. Pagelaran itu tersebut berlangsung tiga hari dan dua malam mulai Jumat (3/2) hingga Minggu (5/2) besok.
Makarya merupakan gerakan swadaya dari warga di sembilan desa di Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. Dalam pagelaran tersebut, para warga mementaskan lagi banyak kesenian dan tradisi yang hampir punah dari kampung mereka.
Kesenian yang dipentaskan diantaranya wayang kulit Using, Gredoan Macan Putih, dan Gandrung Lanang.
Sudharmono, Ketua Panitia Pagelaran Makaryo, mengatakan festival itu untuk membangkitkan kekayaan kampung di Songgon. Warga juga diajak peduli lingkungan hidup dengan melestarikan hulu Sungai Bathih yang mengalir menghidupi perkampungan mereka.
"Tanggapan warga luar biasa, mereka mau pentas walau tak dibayar, sumbangan konsumsi, tenda, hingga perlengkapan panggung mengalir. Jadilah acara ini meriah," kata Sudharmono, ditemui Kompas di kaki Gunung Raung.
Pagelaran itu juga makin semarak atas dukungan dari Jaringan Kampung (Japung) Nusantara, komunitas yang bergerak memberdayakan perkampungan di Indonesia. Japung berkontribusi mendatangkan para seniman dari berbagai daerah di nusantara dan luar negeri.
"Kami mendatangkan berbagai musisi untuk memberi semangat pada warga. Mereka akhirnya berkolaborasi membuat musik bersama. Intinya kami ingin menyemangati warga agar mereka percaya diri dengan potensinya," kata Bachtiar Djanan dari Japung Nusantara.