logo Kompas.id
NusantaraPecinan Semarang Harus Membuka...
Iklan

Pecinan Semarang Harus Membuka Diri

Oleh
Winarto Herusansono
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4-3ZIW0HA6V6FIJjjIVzuWScptc=/1024x768/http%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F02%2Ffoto-pecinan.jpg
Kompas

Diskusi dan bedah buku Pecinan Semarang dan Dar-Der-Dor Kota karya Tubagus P Svarajati, Sabtu (4/2) malam berangsung di Gedung EIN Institut Semarang. Pembicara dari kiri Widjajanti Dharmowiyono, Asmarani Februandari, Triyono Lukmantoro, Tubagus P Svarajati dan moderator Achiar M Permana.

SEMARANG, KOMPAS – Kawasan Pecinan di Kota Semarang, meliputi Jalan Gang Pinggir, Jalan Wotgandul dan Gang Baru di lingkup Johar, Jawa Tengah, bukanlah tempat eksotis yang sekadar menjadi obyek tatapan turis. Kawasan Pecinan merupakan entitas warga Tionghoa seperti halnya warga negara Indonesia lain yang memiliki martabat.

“Pecinan bisa jadi merupakan kawasan warisan masa silam. Bisa jadi Pecinan merupakan produk politik pemisahan yang terjadi di kalan kolonialisme Belanda masih bercokol,” ujar pengamat sosiologi komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang, Triyono Lukmantoro, pada diskusi bedah buku Pecinan Semarang dan Dar-Der-Dor Kota yang berlangsung di Gedung EIN Institute, Mataram, Kota Semarang, Sabtu (4/2) malam.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000