Danau Tempe Meluap, Sepuluh Desa Tergenang
SENGKANG, KOMPAS — Sejumlah desa di Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, hingga Selasa (7/2/2017), masih tergenang air setinggi 10-30 sentimeter akibat luapan Danau Tempe, tiga hari lalu. Tidak hanya menyebabkan 10 desa dan satu kelurahan tergenang, tetapi luapan danau juga menyebabkan sebuah jembatan putus, tanah longsor di berbagai titik, serta abrasi di sungai.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo Alamsyah, saat dihubungi dari Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, mengatakan, walau air mulai surut, genangan masih terjadi di sejumlah tempat. ”Kami menetapkan status siaga bencana agar warga lebih waspada karena cuaca yang tak menentu dan terus hujan. Walau di Wajo tak hujan jika hujan turun di hulu dan daerah aliran sungai-sungai yang bermuara ke Danau Tempe, dampaknya tetap akan dirasakan warga,” katanya.
Sejak Sabtu (4/2), Danau Tempe meluap dan menggenangi sejumlah wilayah di Sengkang, ibu kota Kabupaten Wajo. Bahkan, kata Alamsyah, ketinggian banjir pernah mencapai 1,5 meter dan menyebabkan sebuah jembatan yang menghubungkan Desa Ugi dan Pallimae di Sabbang Paru, putus. Sementara di Desa Malluse Salo, longsor menutup bahu jalan sepanjang 30 meter. Adapun di Sungai Pallimae, abrasi terjadi sepanjang 50 meter. Tak ada korban jiwa dan saat ini warga membuat jembatan darurat untuk penyeberangan sementara.
