MALANG, KOMPAS - Gempa bumi berkekuatan 4,9 skala richter terjadi Rabu (8/2) sekitar pukul 00.21. Gempa itu berpusat di 45 kilometer di sebelah barat daya Lumajang, Jawa Timur, dengan kedalaman 126 kilometer. Getaran gempa itu dirasakan masyarakat di Malang, Lumajang, Jember, hingga Banyuwangi.
Kepala Badan Mateorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Geofisika Karangkates, Malang, Musrifan, mengatakan, pusat gempa pada Rabu pagi berada di laut, namun tidak berpotensi tsunami. “Kekuatan gempa tidak terlalu besar, maka tidak berpotensi tsunami,” katanya.
Menurut Musrifan, gempa terjadi akibat aktivitas sesar besar di Samudera Hindia. Di kawasan itu terdapat pertemuan dua lempeng, yakni Indoaustralia dan lempeng Eurasia. Lempeng Indoaustralia menyusup ke bawah dengan kecepatan 7 sentimeter per tahun.
“Ini lempeng aktif. Saat material dengan material (lempeng) bertemu maka menghasilkan energi. Lama-kelamaan energi ini terkumpul. Jika dinding satu sama lain ada tidak kuat maka akan terjadi geseran atau patahan sehingga timbul gempa,” ujarnya".
Berbeda dengan gempa 6,2 SR pertengahan November 2016 lalu yang diikuti tiga kali gempa susulan, maka pada gempa Rabu dini hari tidak diikuti dengan gempa susulan yang terpantau seismograf.
Di Malang, gempa tidak banyak dirasakan masyarakat karena saat itu mereka tengah beristirahat. Hera Rahmawati (34), warga Singosari, Kabupaten Malang, mengatakan, dirinya terbangun gara-gara mendengar sirine gempa di rumahnya berbunyi.
“Bunyi alarmnya sekali. Saya langsung terbangun dan mencoba merasakan, ternyata ada goyangan namun sebentar. Ini berbeda dengan gempa beberapa bulan lalu. Saat itu alarm gempa di rumah saya berbunyi cukup lama, sehingga saya sempat panik dan lari keluar rumah sembari menggendong anak bungsu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang Bagyo Setiono mengatakan, sejauh ini tidak ada laporan kerusakan akibat gempa. Pihaknya sudah melakukan pengecekan ke daerah-daerah. Pendapat senada dikatakan Koordinator Rescue Palang Merah Indonesia Kabupaten Malang Muji Utomo yang menyatakan tidak ada kerusakan.
Di Banyuwangi, gempa tidak membuat kepanikan warga. Petugas Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi Ade Setiyawan menyatakan, belum ada laporan kerusakan rumah atau fasilitas umum akibat gempa yang terjadi malam itu.