logo Kompas.id
NusantaraPengiriman Barang Tidak Sesuai...
Iklan

Pengiriman Barang Tidak Sesuai Jadwal

Oleh
· 3 menit baca

SURABAYA, KOMPAS — Pengiriman berbagai barang yang diangkut kapal kecil berukuran kurang dari 5.000 gros ton dari Pelabuhan Kalimas, Surabaya, Jawa Timur, ke sejumlah wilayah di Kalimatan tertunda akibat gelombang tinggi hingga 4 meter di Laut Jawa. Pelayaran diperkirakan baru bisa dilakukan mulai Senin (13/2).Syahbandar Tanjung Perak Surabaya, Hari Setyobudi, mengeluarkan larangan kapal kecil berukuran kurang dari 5.000 gros ton (GT) untuk berlayar saat cuaca buruk demi keselamatan pelayaran. Izin hanya diberikan kepada kapal berukuran lebih dari 5.000 GT karena kapal itu mampu bertahan di tengah gelombang laut 4 meter (Kompas, 8/2).Berdasarkan pantauan, Kamis (9/2), 57 kapal kecil berjajar di Pelabuhan Kalimas. Sebanyak 33 kapal di antaranya penuh dengan barang, seperti semen, beras, dan barang kelontong, yang sudah ditutup dengan terpal.Nakhoda KLM Mina Abadi, Ahmad Dahlan (39), mengatakan, dirinya telah menjadwalkan untuk berlayar ke Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (24/1) lalu. Kapal berukuran 147 GT itu telah diisi dengan barang pesanan seberat sekitar 100 ton. Namun, pengiriman tertunda lebih dari dua minggu lantaran tidak mendapat izin berlayar dari Syahbandar Tanjung Perak. Baidlowi (51), anak buah kapal KM Sinar Nusantara II, mengatakan, barang seperti beras dan semen rentan rusak jika kehujanan. Karena itu, 17 kru memindahkan barang-barang itu ke bagian dalam kapal agar tidak rusak ketika tiba di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Perak II Surabaya, Ari Widjajanto, menuturkan, gelombang setinggi 3,5-4 meter diperkirakan akan melanda Laut Jawa hingga Minggu (12/2). "Senin depan, gelombang di Laut Jawa diperkirakan turun menjadi 1,5-2 meter dan kecepatan angin sekitar 12-14 knot sehingga sudah kondusif untuk berlayar," kata Ari.Selat SundaCuaca buruk juga menghambat perjalanan feri di Selat Sunda, antara Jawa dan Sumatera. Akibatnya, waktu tempuh kapal yang berlayar melintasi Selat Sunda dari Pelabuhan Merak di Banten ke Pelabuhan Bakauheni di Lampung dan sebaliknya semakin lama karena gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan. Pengelola kapal merespons kondisi itu dengan mempercepat bongkar muat di pelabuhan.Koordinator Wilayah Lintas Merak-Bakauheni Kantor Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) Merak Eko Purwanto, di Cilegon, Banten, Kamis, mengatakan, waktu tempuh pelayaran di Selat Sunda dipengaruhi angin, gelombang, dan hujan. Berdasarkan data Kantor OPP Merak, perjalanan saat ini dapat mencapai 4,5 jam. Pada 8 Februari 2017 pukul 08.00-20.00, misalnya, terdapat 54 pelayaran dari Merak ke Bakauheni. Eko mengatakan, semua pelayaran itu melampaui waktu tempuh normal 2 jam. Penyebabnya adalah kecepatan angin mencapai 20 knot, gelombang 2 meter, dan langit berawan. Cuaca buruk pun membuat beberapa kapal tidak dapat langsung bersandar. Cuaca buruk juga terjadi di Nusa Tenggara Barat pada 9-15 Februari. Enam hari ke depan di seluruh wilayah itu diliputi hujan intensitas sedang hingga lebat. Bahkan, angin permukaan yang bertiup dengan kecepatan maksimum 40 kilometer per jam dapat memacu gelombang laut setinggi 3,5 meter hingga 5 meter. (ADY/BAY/RUL)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000