logo Kompas.id
NusantaraPenanggulangan Banjir Dinanti
Iklan

Penanggulangan Banjir Dinanti

Oleh
· 2 menit baca

SAMPANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat akhirnya akan membangun infrastruktur penanggulangan banjir di Kabupaten Sampang. Dana sebesar Rp 50 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jatim dan Rp 150 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara disiapkan untuk membangun proyek itu. "Dari total biaya Rp 500 miliar untuk penanggulangan banjir di Sampang, akhirnya ada dana Rp 200 miliar untuk memulainya," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Jumat (10/2), di Surabaya.Meskipun dana yang disediakan jauh dari kebutuhan, dana tersebut diharapkan dapat mengurangi dampak banjir yang melanda Sampang. Dana itu untuk menormalisasi Kali Kemuning, pembuatan tanggul, pompa, dan pintu air gerak. "Perbaikan dimulai setelah berakhirnya musim hujan," katanyaHabib (32), warga Sampang, mengatakan, masyarakat sudah jenuh karena selalu banjir. "Saat banjir, toko beras dan gas milik saya tidak buka. Kerugiannya dapat mencapai Rp 1 juta karena harus menutup warung selama tiga hari," katanya.Kerugian tidak hanya dirasakan Habib. Ada sekitar 35.000 warga yang tidak dapat menjalankan aktivitasnya saat banjir. Bahkan, Haris (5), warga asal Kecamatan Omben, Sampang, Kamis (9/2), meninggal karena terseret arus sungai saat banjir. Ratusan rumah terendam Banjir akibat luapan Sungai Dombo juga masih menggenangi sedikitnya 300 rumah di Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, hingga Jumat (10/2) petang. Kepala SDN Sayung 1 Ning Suwarti mengatakan, banjir juga merendam halaman, 5 ruang kelas, 1 perpustakaan, dan 1 ruang guru. Dia menambahkan, air sudah menggenangi sekolah selama 12 hari. "Hanya ada lima kelas yang bisa dipakai karena posisinya tinggi," ujar Ning. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, NTT, Paulus Igo Geroda, dihubungi di Larantuka melalui telepon dari Kupang, mengatakan, angin ribut selama dua hari terakhir menyebabkan 318 unit rumah warga rusak. "Selain itu, 2 gedung sekolah dasar, 1 puskesmas, dan 1 asrama Kodim Flores Timur rusak. Kerusakan terbanyak di Larantuka, ibu kota kabupaten," ujar Geroda.Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Sikka Mohammad Daeng Bakir mengatakan, laporan sementara menyebutkan 129 unit rumah warga di 4 kecamatan, yakni Paga, Tanah Wawo, Nita, dan Kecamatan Mego, juga rusak akibat banjir dan angin ribut. (SYA/DIT/KOR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000