Jenang Kembali Dipopulerkan dalam Festival Jenang Solo

SOLO, KOMPAS — Festival Jenang Solo kembali digelar di Kota Solo, Jawa Tengah. Acara puncak dari Festival Jenang Solo itu direncanakan digelar pada Jumat (17/2/2017) bertepatan dengan hari jadi ke-272 Kota Solo. Festival Jenang Solo 2017 ini mengangkat tema "Pesona Jenang Nusantara" untuk melestarikan dan memopulerkan kembali makanan tradisional nusantara jenang atau bubur.

Ketua Panitia Festival Jenang Solo (FJS) 2017 Septando Hijri Safara, ditemui di Solo, Minggu (12/2/2017), mengatakan, jenang merupakan kekayaan kuliner tradisional nusantara yang harus dilestarikan. Diharapkan dengan menggelar Festival VI Jenang Solo ini, masyarakat kian terpesona dengan keragaman sajian jenang sehingga turut melestarikannya. Festival Jenang Solo ini digelar oleh Yayasan Jenang Indonesia didukung Pemerintah Kota Solo.

erwin edhi prasetya

Jenang Bhinneka Tunggal Ika dimasak saat pra-acara Festival Jenang Solo 2017 di Solo, Jawa Tengah, Minggu (12/2). Puncak Festival Jenang Solo digelar pada 17 Februari.

“Acara puncak FJS akan diselenggarakan pada 17 Februari bertepatan dengan HUT Kota Solo. Akan ada kirab gunungan jenang dari Stadion Sriwedari menuju area perayaan Festival Jenang di depan Pasar Triwindu, Solo. Pada puncak acara itu akan diadakan kembul bujono atau makan jenang bersama yang disajikan dalam ribuan takir,” kata Septando.

Kegiatan pre-event Festival Jeneng pada Minggu ini diisi dengan kegiatan memasak jenang Bhinneka Tunggal Ika yaitu jenang yang dibuat dengan perpaduan bahan-bahan dari sejumlah daerah, seperti Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, ada juga kegiatan memarut kelapa bersama dan membuat takir atau wadah jenang dari daun pohon pisang.