logo Kompas.id
NusantaraTambah KA Komuter di Surabaya
Iklan

Tambah KA Komuter di Surabaya

Oleh
· 2 menit baca

SURABAYA, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (persero) diminta untuk menambah frekuensi perjalanan kereta komuter untuk melayani warga Surabaya dan sekitar. Apalagi, kemacetan dari dan menuju pusat Kota Surabaya, Jawa Timur, kini makin sering terjadi. "Apabila frekuensi kereta komuter ditambah, saya akan memilih naik kereta daripada naik sepeda motor karena bila macet lalu bikin capek," kata Bambang Suprihadi, warga Gedangan, Sidoarjo, yang bekerja di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, Selasa (14/2), di Surabaya. Dihubungi terpisah, Manajer Hubungan Masyarakat KAI Daerah Operasi VIII Surabaya Gatut Sutiyatmoko mengatakan, kereta komuter Surabaya Gubeng-Porong tiap hari melakukan tiga perjalanan pergi-pulang. Meski demikian, bagi Bambang, frekuensi itu tidak cukup karena kereta komuter itu hanya berangkat sekali pada pagi hari, lalu berangkat sore hari dan malam hari. Tidak heran jika KAI Daop VIII Surabaya mengungkapkan, penumpang KA Komuter Stasiun Surabaya Gubeng-Stasiun Porong (Sidoarjo) dan Stasiun Surabaya Pasar Turi-Stasiun Lamongan pada tahun 2016 hanya 1.470 penumpang per hari. Di sisi lain, pergerakan manusia dari Lamongan, Gresik, Mojokerto, Sidoarjo, dan Bangkalan ke Surabaya tiap hari mencapai lebih dari satu juta orang. Berdasarkan data dari KAI Daop VIII, volume penumpang KA Komuter Lamongan-Surabaya-Sidoarjo pada Januari 2017 ini naik menjadi 1.560 orang per hari. Namun, volume itu masih terlalu sedikit dibandingkan jumlah total pergerakan warga Surabaya dan sekitarnya. Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, Jawa Timur berniat membangun jaringan transportasi massal untuk kawasan radius 100 kilometer dari Surabaya. "Setelah menggelar sejumlah seminar dan loka karya, tahun ini kami berencana menyusun dokumen perencanaan sistem transportasi megapolitan Surabaya intercity," kata Wahid. Pemprov Jatim akan memetakan jalur-jalur untuk layanan bus besar antarkota termasuk jalur khusus (busway), jaringan rel pada tanah, melayang, dan dalam tanah. Bahkan, Pemprov Jatim berencana memanfaatkan aliran Sungai Brantas dan Kalimas untuk transportasi air. (BRO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000