CIREBON, KOMPAS – Dalam dua hari terakhir, kebakaran melanda daerah permukiman padat Kota Cirebon, Jawa Barat. Meskipun tidak ada korban jiwa, peristiwa itu menunjukkan Kota Wali rentan dilahap si jago merah.
Pada hari Kamis (16/2) pukul 13.30, kebakaran melanda satu rumah toko (ruko) telepon seluler di Jalan Pulasaren, Kelurahan Pekalipan. Api muncul dari lantai tiga dan sempat menjalar ke dua lantai di bawahnya.
Beberapa menit kemudian, enam mobil pemadam kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cirebon diterjunkan untuk memadamkan si jago merah. Petugas harus memadamkan dari dua sisi bangunan, agar api tidak merambat ke bangunan lain. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.30.
“Sekitar 70 persen bangunan habis terbakar. Kerugian belum ditaksir,” ujar Komandan Pleton Dinas Damkar Kota Cirebon, Nurjaman, yang ditemui di lokasi.
Pihaknya belum mengetahui pasti penyebab kebakaran. “Diduga karena korsleting listrik, karena ini daerah padat bangunan,” ungkap Nurjaman.
Daerah itu, lanjutnya, pernah terbakar pada awal tahun 2000-an. Namun, tidak menyebabkan korban jiwa.
Sebelumnya, pada hari Rabu (15/2) sore, satu rumah di Gang Gotong Royong, di sekitar Jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon, juga terbakar. Penyebabnya pun diduga korsleting listrik.
“Memang daerah permukiman padat seperti di Jalan Cipto dan daerah Samadikun rawan kebakaran,” ujar Nurjaman.
Untuk itu, Dinas Damkar menyosialisasikan penanganan kebakaran di setiap rukun warga di kota yang luasnya 37 kilometer persegi itu. Mobil pemadam kebakaran juga disiagakan di sejumlah kecamatan.
Kepala Subbagian Humas Polres Cirebon Kota, Ajun Komisaris Gunawan, mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab dua kasus kebakaran tersebut. Ia mengimbau agar masyarakat Cirebon tetap waspada terhadap potensi kebakaran.