Pengemudi Taksi di DIY Berunjuk Rasa Tolak Taksi Daring
Oleh
Haris Firdaus
·1 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Ribuan pengemudi taksi di Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar demonstrasi, Jumat (17/2), untuk menolak keberadaan taksi daring (online). Para pengemudi menyatakan, keberadaan taksi daring di DIY telah membuat pendapatan pengemudi taksi menurun drastis.
Berdasarkan pantauan Kompas, para pengemudi taksi memarkir mobil mereka di Tempat Khusus Parkir Abu Bakar Ali, Kota Yogyakarta, lalu melakukan long march ke Alun-alun Utara, Kota Yogyakarta. Di tempat tersebut, para pengemudi taksi melakukan orasi sambil membentangkan berbagai spanduk berisi penolakan terhadap taksi daring.
"Jumlah pengemudi taksi yang ikut demonstrasi hari ini sekitar 1.000 orang atau sekitar 50 persen dari total pengemudi taksi di DIY," kata koordinator lapangan aksi, Sutiman, Jumat pagi.
Sutiman menjelaskan, aksi itu dilakukan karena para pengemudi taksi di DIY merasa resah dengam keberadaan taksi daring. Sejak beroperasinya taksi daring di DIY beberapa bulan terakhir, pendapatan pengemudi taksi turun drastis.
"Dulu pendapatan kami bisa mencapai Rp 500.000 sampai Rp 600.000 per hari. Tapi sekarang paling-paling kami mendapat Rp 150.000 per hari," ujar Sutiman.
Oleh karena itu, dia menambahkan, para pengemudi taksi di DIY meminta Pemerintah Daerah DIY melarang beroperasinya taksi daring di provinsi tersebut. Aksi pengemudi taksi itu dimulai sekitar pukul 08.00 dan selesai sekitar pukul 10.00.