logo Kompas.id
NusantaraTambang Romang Ditutup...
Iklan

Tambang Romang Ditutup Sementara

Oleh
· 3 menit baca

AMBON, KOMPAS — Gubernur Maluku Said Assagaff menghentikan sementara kegiatan usaha pertambangan PT Gemala Borneo Utama di Pulau Romang, Kabupaten Maluku Barat Daya. Alasannya, aktivitas penambangan emas itu merusak lingkungan lewat penggunaan merkuri. Perusahaan juga diketahui mengolah hasil tambang tanpa sepengetahuan pemerintah daerah. Said menyatakan hal itu di Ambon, Maluku, Kamis (16/2). Penghentian itu dituangkan dalam Keputusan Gubernur Maluku Nomor 70/2017 tentang Penghentian Sementara Kegiatan Operasi Pertambangan Emas PT Gemala Borneo Utama di Pulau Romang, Kabupaten Maluku Barat Daya, tertanggal 16 Februari 2017.Keputusan itu diambil Said berdasarkan rekomendasi tim gabungan Universitas Pattimura (Unpatti). Tim bekerja sejak Desember 2016, mendalami laporan masyarakat tentang kerusakan lingkungan serta potensi konflik di Romang setelah perusahaan tambang beroperasi. Penutupan sementara berlaku hingga diperoleh rekomendasi dari inspektur tambang apakah tambang akan ditutup permanen atau dapat kembali beroperasi. Inspektur tambang akan ke Pulau Romang dalam waktu dekat. Pulau Romang memiliki luas 168 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 3.000 jiwa yang tersebar di tiga desa, yakni Hila, Jerusu, dan Solat.Terkait kerusakan lingkungan, ketua tim gabungan Agus Kastanja mengungkapkan, tim menemukan merkuri di lokasi tambang yang melebihi ambang batas. Sampel diambil dari limbah air. Menurut hasil analisis laboratorium, konsentrasi merkuri mencapai 69,79 miligram (mg) pada 1 kilogram sampel yang diteliti.Berdasarkan standar The Swedish Environmental Protection Agency, lembaga internasional bidang perlindungan lingkungan yang dijadikan rujukan dalam penelitian itu, konsentrasi merkuri di atas 1 mg termasuk kategori sangat besar.Operasi tambang menyebabkan warga Pulau Romang terbelah. Dari 115 warga yang diwawancarai tim, 65 orang meminta ditutup, 24 orang meminta ditunda, dan 26 orang meminta dilanjutkan. "Rekomendasi tim adalah aktivitas tambang ditutup secara permanen," kata Agus.Said mengatakan, pihaknya merasa dibohongi perusahaan. Perusahaan sudah lama mengeksploitasi emas di Romang. Namun, laporan kepada pemerintah daerah, perusahaan masih melakukan eksplorasi.Said menyimpulkan, banyak hasil tambang sudah dibawa ke luar Romang. Kandungan emas di Romang sekitar 8 kilogram per 1 ton material.Juru Bicara PT Gemala Borneo Utama Gerda Sinay yang dihubungi mengatakan, pihaknya menghargai keputusan tersebut. Kegiatan pertambangan akan dihentikan sementara. Namun, pihaknya keberatan dengan temuan tim gabungan Unpatti. Perusahaan tidak menggunakan merkuri. Mereka memiliki bukti bahwa kerja tim tidak sesuai standar prosedur yang benar. "Kami punya banyak bukti dan akan kami buka nanti," ujarnya.Salah satu bukti adalah batuan yang dijadikan sampel oleh tim dalam menguji kadar emas tidak diambil dari lokasi perusahaan, melainkan didapat dari warga setempat. Pemilihan sampel itu dinilai tidak sesuai prosedur. PT Gemala Borneo Utama memulai eksplorasi tahun 2006. (FRN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000