logo Kompas.id
NusantaraKapal Terdampar di Kepulauan...
Iklan

Kapal Terdampar di Kepulauan Riau

Oleh
· 3 menit baca

BATAM, KOMPAS — Sejumlah kapal terdampar di Batam dan Lingga, Kepulauan Riau, akibat cuaca buruk. Salah satu kapal yang terdampar tidak jelas identitasnya, dan bahkan tidak ada awak kapalnya. "Ada satu kapal tanker tanpa awak yang terdampar di Nongsa, Batam, tanpa identitas apa pun," kata Direktur Polisi Air dan Udara Kepolisian Daerah Kepulauan Riau Komisaris Besar Teddy Johan, Jumat (17/2), di Batam.Kapal tanker tanpa nama itu hanya dikenali dari nomor lambungnya, ATL NTIC33. Namun, syahbandar dan Kantor Pelabuhan Batam tidak punya data apa pun soal tanker itu. "Kemarin angin ribut, kami tidak berani keluar rumah. Setelah angin reda, kami keluar, tahu-tahu kapal sudah dekat rumah," ujar Mazlan, warga pesisir Nongsa.Beberapa waktu sebelumnya, warga melihat kapal itu membuang sauh di perairan Nongsa. Warga tidak menghiraukannya karena di perairan sekitar Batam banyak kapal yang membuang sauh. "Baru sekali ini ada kapal besar terbawa sampai ke dekat rumah. Waktu kami periksa, tidak ada orang di kapal, minyak masih ada sedikit. Tempat awak kapal berantakan," katanya. Di Lingga, Kepala Dinas Perhubungan Lingga Yulizar menginformasikan juga ada dua kapal tunda dan satu tongkang yang kandas di Pulau Senayang. Kapal-kapal itu sedang menarik tongkang Surya II yang memuat 5.821 metrik ton kayu akasia."Di tengah pelayaran dari Kalimantan Barat ke Riau, mereka dilanda angin kencang dan ombak tinggi. Karena semakin tidak memungkinkan terus melaju di tengah, rute dibelokkan lebih dekat ke darat. Ternyata malah terdampar," ujar Yulizar.Hingga Jumat sore, kapal-kapal dan tongkang itu masih terdampar di Pulau Senayang, Lingga. Awak kapal sudah menghubungi agen kapal dan pemilik barang untuk melaporkan kejadian tersebut. "Mereka meminta dikirimkan kapal bantuan untuk menarik kapal dan tongkang yang kandas," kata Yulizar. Nelayan hilang Di perairan Jepara, Jawa Tengah, dua nelayan hilang setelah perahu yang mereka tumpangi pecah akibat dihantam ombak besar. Kini, dua nelayan itu masih dicari. Kepala Satuan Polisi Air Kepolisian Resor Jepara Ajun Komisaris Hendrik Irawan, saat dihubungi dari Semarang, mengatakan, kedua nelayan itu adalah Jumanto dan Giyanto yang menghilang sejak Kamis malam. "Perahu tersebut ditumpangi tiga nelayan, tetapi satu nelayan berhasil selamat," kata Hendrik. Saat kejadian, ketinggian gelombang laut di perairan Jepara mencapai 4 meter dengan kecepatan angin mencapai 50 kilometer per jam. Istiyono, nelayan yang berhasil selamat, mengatakan, setelah kapal pecah dirinya mampu berenang menuju bangunan PLTU Tanjung Jati, Jepara. Dia kemudian memanjat dermaga yang menjorok ke laut. Istiyono lalu ditemukan petugas pengamanan PLTU untuk kemudian diberikan pertolongan. (RAZ/GRE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000