PEKALONGAN, KOMPAS — Jalur pantai utara Jawa di wilayah Jawa Tengah kini dalam kondisi rusak. Selain berlubang, sebagian ruas jalan juga bergelombang. Adapun penanganan belum optimal karena intensitas hujan masih tinggi dalam sebulan terakhir.
Berdasarkan penelusuran Kompas, pada akhir pekan lalu, lubang-lubang jalan bertebaran dari Kabupaten Brebes hingga Kota Pekalongan. Kedalaman lubang hingga 40 sentimeter (cm), sedangkan diameternya bervariasi antara 5 cm dan 20 cm. Salah satunya lokasi kerusakan jalan terdapat di jalur pantura wilayah Desa Pait, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Sejumlah kendaraan menghindari lubang, bahkan beberapa di antaranya mengerem mendadak. Truk dan bus juga berulang kali mengerem mendadak sehingga membahayakan pengendara lain.
Asisten Pelaksana Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Jawa Tengah Yuli Krisdianto, di Semarang, Senin (20/2), mengatakan, cuaca menjadi kendala utama belum optimalnya perbaikan. "Kami terus melakukan penanganan, tetapi sebagian masih sapu lubang (tambal). Cuaca buruk membuat tambalan cepat rusak," kata dia.
Anna Febriana (20), warga Ampelgading, Kabupaten Pemalang, yang kerap melalui Jalan Pemalang-Pekalongan, berharap lubang segera ditangani. "Lubang ini berbahaya karena dari jalan yang mulus kerap tiba-tiba ada lubang. Pengendara harus hati-hati," kata Anna.
Kerusakan jalan pantura ternyata tidak hanya terjadi di Jawa Tengah. Pantauan Kompas pada Minggu (19/2), kerusakan jalan pantura juga terjadi di Jawa Barat, tepatnya di ruas jalan antara Cikampek dan Karawang Timur. Lubang-lubang jalan bertebaran mengancam keselamatan pengguna sepeda motor dan kendaraan roda empat atau lebih.
Waktu tempuh perjalanan pun menjadi lebih banyak oleh karena kendaraan harus berulang kali mengerem menjelang lubang yang berserakan di badan jalan. Perbaikan juga terlihat dikerjakan walau hanya berupa penambalan jalan. Meski demikian, karena di beberapa titik terlihat badan jalan juga terendam air, kerusakan jalan pantura diduga akan terus berlanjut.