BANDUNG, KOMPAS — Luapan Sungai Cidadap memicu banjir bandang yang melanda dua desa di Kecamatan Gunung Halu dan Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (23/2). Tidak ada korban akibat kejadian ini, tetapi warga khawatir banjir bandang susulan akan terjadi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, 100 rumah sempat terendam hingga 1,5 meter di Desa Buni Jaya di Sindangkerta dan Desa Mekarwangi di Gunung Halu. Banjir mulai terjadi pukul 15.30, lalu surut 2,5 jam kemudian.
Pemicu banjir bandang, menurut Sutopo, adalah hujan deras yang mengguyur daerah itu dalam beberapa hari terakhir. Dua kecamatan ini berjarak sekitar 50 kilometer dari Kota Bandung atau 2 jam hingga 2,5 jam perjalanan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat Wawan Herawan mengatakan, terletak di sekitar kawasan Perkebunan Teh Montoya, banjir bandang juga sempat merendam jembatan penghubung antar-kecamatan sehingga menyulitkan aktivitas warga
"Hingga malam, jembatan baru bisa dilintasi kendaraan roda dua. Takut rusak bila dilintasi kendaraan roda empat. Hingga pukul 21.00, kami masih mendata jumlah korban jiwa, pengungsi, dan warga terdampak," kata Wawan.
Camat Gunung Halu Taofik Firmansyah mengatakan, warga masih berjaga-jaga di sekitar lokasi banjir bandang. Warga yang rumahnya tak terdampak ikut ronda malam meminimalkan akibat bila banjir bandang susulan terjadi.
"Hujan masih turun. Kami waspada hujan yang turun malam hari. Mungkin malam ini hingga besok, warga banyak yang tidak tidur," ujar Taofik.
Taofik mengatakan, kejadian ini adalah yang pertama kali di sekitar Gunung Halu. Oleh karena itu, ia berharap banyak pihak ikut membantu warga menghadapi hal ini.
"Sejauh ini, kebutuhan untuk warga terdampak masih kami penuhi sendiri. Kami berharap ada bantuan dari banyak pihak agar kebutuhan warga bisa terpenuhi," kataTaofik.