logo Kompas.id
NusantaraBanyuwangi Belum Bisa Bebas...
Iklan

Banyuwangi Belum Bisa Bebas Sampah

Oleh
· 2 menit baca

BANYUWANGI, KOMPAS — Sejumlah kawasan yang menjadi ikon wisata di Banyuwangi, Jawa Timur, belum bebas dari sampah. Sampah plastik dan organik masih berserakan di taman, jalan, dan pantai. Pemkab Banyuwangi dan sejumlah kelompok warga bergerak membersihkan kawasan itu.Badan Lingkungan Hidup Banyuwangi, kelompok masyarakat, dan pelajar, Sabtu (25/2), mengadakan bersih pantai di Banyuwangi. Itu dalam rangka peringatan Hari Sampah Sedunia. Sebanyak 3 truk sampah dikumpulkan dari pesisir Pulau Santen, 2 truk sampah di pesisir Pulau Merah, dan 1 truk sampah di pesisir Watu Dodol.Pendiri Komunitas Pemerhati Sampah Banyuwangi, Osoji Bintarti Wuryaningsih, yang terlibat dalam aksi itu mengatakan, sampah masih menjadi persoalan di Banyuwangi. Selama ini kelompok Osoji rutin membersihkan taman kota. Selama itu pula, mereka selalu menemukan banyak sampah berceceran, padahal di Taman Blambangan banyak tersedia tempat sampah dan rutin dibersihkan petugas."Fasilitas dan tenaga kebersihan tersedia, tetapi masih saja ada sampah di sekitar tong sampah, di sela-sela pohon, di bawah kursi-kursi taman. Kami menyimpulkan, sampah berceceran ini sebenarnya lebih pada persoalan perilaku warga," ujarnya. Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi Husnul Chotimah, dalam sehari sedikitnya 25 ton sampah dari masyarakat Banyuwangi masuk ke Tempat Pembuangan Akhir Bulusan. "Sampah 25 ton itu merupakan sampah yang sudah dipilah di empat depo sampah. Kalau tidak ada pemilahan, mungkin sampah yang masuk TPA Bulusan bisa lebih dari 30 ton sehari," kata Husnul.Lokasi pemilahan sampah dari masyarakat Banyuwangi adalah di depo sampah Sobo, Karangrejo, Tawangalun, Singotunan. Pemilahan ini untuk memisahkan sampah yang masih bisa dimanfaatkan. Di TPA Bulusan, sampah akan dipilah kembali antara sampah plastik dan sampah organik. Pemilahan untuk mengurangi volume sampah yang ditampung TPA Bulusan. "TPA Bulusan yang luasnya 1,5 hektar pernah ditumpuki sampah setinggi 12 meter. Berkat pemilahan berjenjang, ketinggian sampah bisa ditekan jadi 7 meter," katanya. (GER)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000