logo Kompas.id
NusantaraProduksi dan Kualitas Buah...
Iklan

Produksi dan Kualitas Buah Lokal Turun

Oleh
· 2 menit baca

SEMARANG, KOMPAS — Anomali cuaca yang terjadi sejak awal 2017 memengaruhi produksi buah-buahan lokal di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Curah hujan tinggi menyebabkan kuantitas dan kualitas buah menurun. Beberapa jenis buah bahkan sulit didapatkan di pasaran. Pada acara puncak Festival Buah Jateng Ke-2 di halaman kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Sabtu (4/3), semua perwakilan dari kabupaten dan kota mengeluhkan produksi buah yang merosot. Beberapa buah tersebut antara lain durian, rambutan, dan duku. Bahkan, pada pameran tidak ada yang memamerkan mangga. Mantri tani dari Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Didik Kuswadi (56), mengatakan, tingginya kandungan air menyebabkan kualitas duku sumber khas Kudus turun. "Di bagian kulit ada warna kehitaman. Rasa buah juga tidak semanis biasanya. Ada rasa anyep," kata Didik.Didik membandingkan, pada awal 2016 saat kondisi cuaca normal, dalam sekali panen satu pohon duku dapat menghasilkan hingga 200 kilogram. Namun, pada masa panen kali ini, satu pohon hanya menghasilkan 100-150 kg duku. Keterbatasan stok buah itu menyebabkan harga jual melonjak. Di tingkat petani, harga duku saat ini sekitar Rp 40.000 per kg, naik dari sebelumnya Rp 25.000. Adapun harga jual di tingkat pengecer Rp 50.000 per kg, padahal sebelumnya Rp 30.000.Kondisi serupa terjadi di Kabupaten Karanganyar yang juga salah satu sentra duku. Kepala Seksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Karanganyar Budi Sutrisno mengatakan, produksi duku di daerahnya merosot hingga 50 persen. Untuk mengikuti Festival Buah Jateng Ke-2, dia bahkan bersusah payah mencari dan membawa 15 kg duku.Produksi durian di Karanganyar juga anjlok. "Biasanya kami mengadakan festival untuk melombakan durian. Sekarang karena buahnya tidak ada, festival tak diselenggarakan," kata Budi. Sementara itu, petani nanas dari Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Pancar Nur Rizki (38), mengatakan, cuaca yang terus-menerus hujan menyebabkan kualitas buah nanas yang ditanam juga menurun. Dia mencontohkan, rasa nanas yang dipanen kali ini tidak semanis hasil panen sebelumnya.Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng Yuni Astuti menyebutkan, festival buah diselenggarakan bulan Maret karena produksi biasanya melimpah. Namun, saat ini produksi hampir seluruh buah di semua daerah produksinya menurun.Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, peningkatan kualitas diharapkan mendorong ekspor buah-buahan lokal ke pasar dunia. Petani terus dibina agar menghasilkan buah berkualitas yang bisa diekspor. (dit)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000