logo Kompas.id
NusantaraWarga Miangas Terancam...
Iklan

Warga Miangas Terancam Kelaparan

Oleh
· 2 menit baca

MANADO, KOMPAS — Warga Kecamatan Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, terpaksa mengonsumsi laluga, sejenis umbi-umbian, sebagai pangan alternatif demi mempertahankan hidup. Kondisi itu terjadi menyusul habisnya stok beras di pulau itu akibat pasokan dari luar pulau tidak dapat masuk karena gelombang laut tinggi.Camat Miangas Steven Maarisit, saat dihubungi dari Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Senin (6/3), mengatakan, stok beras di Pulau Miangas habis sejak akhir Februari lalu. Pulau Miangas terisolasi dari pelayaran kapal perintis setelah gelombang tinggi melanda wilayah perairan sejak Desember tahun lalu."Warga sekarang makan laluga dengan kelapa kering. Ikan juga sulit diperoleh akibat laut bergelombang tinggi," kata Steven. Ia menambahkan, saat ini warga terancam kelaparan. Miangas merupakan salah satu pulau terluar RI yang berbatasan dengan wilayah Filipina.Laluga adalah sejenis talas yang mempunyai bentuk daun berdiameter 60 sentimeter dan tinggi pohon sekitar 3 meter. Laluga tumbuh secara liar di daerah rawa-rawa di Pulau Miangas.Dari satu rumpun laluga bisa didapat umbi seberat 10 kilogram. Sebelum dikonsumsi, laluga direbus terlebih dahulu. Rasanya agak manis. Pulau Miangas memiliki luas daratan 210 hektar dan dihuni sekitar 800 jiwa.Menurut Steven, ketiadaan kapal yang masuk ke Miangas membuat mobilitas ekonomi terganggu. Masalah itu sudah disampaikan kepada Pemprov Sulut yang pertengahan Februari lalu mengirim 1 ton beras.Meski demikian, bantuan itu tidak mencukupi bagi warga untuk bertahan hidup. Sejumlah warung yang menjual beras juga kehabisan stok. Kalaupun ada, beras dijual Rp 20.000 per kg. "Beras bantuan hanya bertahan tiga hari. Kami membagi-bagi beras bantuan sebanyak 1,5 kg per orang," katanya.Kepala Badan Ketahanan Pangan Sulut Jemmy Kuhu mengatakan, pengiriman bantuan beras terkendala angkutan kapal laut menuju Miangas. "Bantuan beras masih akan diberikan, tetapi kapal masih susah masuk Miangas," katanya.Jemmy mengatakan, apabila sampai pekan depan pengiriman melalui laut masih sulit, pihaknya akan mengirimkan bantuan beras menggunakan pesawat komersial Wings Air yang direncanakan terbang ke Miangas. Wings Air telah menjadwalkan melayani rute komersial Manado-Melonguane-Miangas.Bandar Udara Miangas sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada Oktober 2016 lalu belum didarati pesawat. Bandara yang dibangun sejak tahun 2012 dengan anggaran Rp 300 miliar itu memiliki panjang landasan pacu 1,4 kilometer.Menurut Kuhu, salah satu tujuan pembangunan bandara adalah agar Pulau Miangas tidak terisolasi saat gelombang tinggi melanda wilayah perairan. Kehadiran bandara memungkinkan kebutuhan masyarakat di pulau itu dapat tetap dipasok melalui jalur udara. (ZAL)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000