LIMAPULUH KOTA, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menghimbau masyarakat mewaspadai hujan berintensitas tinggi yang berpeluang terjadi pada bulan Maret hingga April di Sumatera Barat. Hal itu penting untuk menghindari dampak dari kondisi cuaca tersebut, khususnya bencana alam.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang Rahmat Triyono yang juga koordinator BMKG wilayah Sumatera Barat (Sumbar) menyampaikan hal itu saat ditemui di Posko Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (7/3) pagi.
”Berdasarkan data dari BMKG Padang Pariaman dan BMKG Pusat, bulan Maret hingga April diprediksikan menjadi puncak hujan. Jadi, pada bulan-bulan tersebut, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berkemungkinan terjadi di wilayah Sumatera Barat,” kata Rahmat.
Dalam kondisi tersebut, kata Rahmat, potensi bencana, seperti banjir dan longsor, masih besar, terutama di daerah-daerah rawan, seperti jalur lintas Sumatera, contohnya di Kabupaten Limapuluh Kota.
Menurut data yang dihimpun Kompas, pada kejadian longsor, Jumat (3/3), setidaknya ada 64 titik longsor di jalur lintas Sumbar-Riau yang berada di Limapuluh Kota. Jalur tersebut memang rawan, karena sepanjang 2016 tercatat ada 28 kali kejadian longsor.
”Agar masyarakat tetap mendapat informasi, kami terus memantau dan membagi informasi terbaru kepada mereka,” kata Rahmat.
Sementara itu, terkait proses penanganan banjir dan longsor di Limapuluh Kota, BMKG memantau kondisi cuaca secara langsung di Posko Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Limapuluh Kota. Pemantauan langsung itu untuk memberikan informasi terkait cuaca secara cepat.
”Kami ingin agar tim tidak mengabaikan cuaca. Jangan sampai karena itu, dampaknya bisa mengganggu keselamatan mereka,” kata Rahmat.