logo Kompas.id
NusantaraSampel Permen Masih Diuji...
Iklan

Sampel Permen Masih Diuji Laboratorium

Oleh
· 2 menit baca

SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya merazia permen yang diduga mengandung bahan berbahaya. Permen yang beredar di sekolah-sekolah itu kini diuji di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Surabaya untuk memastikan kandungan dalam makanan yang beredar sejak tiga bulan lalu itu.Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa (7/3), di Surabaya, mengatakan, pada Minggu (5/3) lalu, sejumlah camat di wilayah itu melaporkan beredarnya permen pada kemasan botol dot yang diduga mengandung bahan berbahaya. Dari laporan warga, ada anak yang pusing setelah mengonsumsi permen tersebut. Satpol PP Kota Surabaya diperintahkan merazia permen itu di seluruh kecamatan. "Razia dilakukan untuk memastikan agar permen itu tidak lagi beredar di masyarakat," ujar Risma.Razia pada Senin (6/3) ditemukan 345 botol permen di sejumlah sekolah dasar dan taman kanak-kanak di Kota Surabaya. Sampel permen itu diberikan kepada Balai POM untuk memastikan kandungan yang ada.Pada Selasa, menurut Kepala Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Satpol PP Kecamatan Wonokromo Arief Witjaksana, razia dilakukan di enam toko dan ditemukan 340 permen yang diduga mengandung bahan berbahaya.Pengakuan pedagang, kata Arief, permen itu diedarkan sejak tiga bulan lalu. Satu kotak berisi 20 buah dibeli dari distributor seharga Rp 17.000, lalu dijual pedagang eceran seharga Rp 1.000 per buah. Permen itu biasanya dijual di sekolah-sekolah. "Pedagang permen hanya dimintai keterangan dan disita permennya karena kami masih menunggu hasil uji laboratorium," katanya.Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar POM Surabaya Retno Kurpaningsih mengatakan, pihaknya menerima sampel permen pada Senin (6/3) dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya. "Kami belum bisa memastikan ada kandungan narkoba atau bahan berbahaya lain sebelum uji laboratorium selesai," katanya. Permen keras ini dikemas dalam bentuk botol dot, kemasannya bergambar gajah dan katak. Permen ini diproduksi dengan merek Penguin Brand dan diproduksi Xiamen Ying Wan Foodstuff dari China. Permen diedarkan di Indonesia melalui PT Petrona Inti Chemindo yang berada di Jakarta Barat.Mikael (12), siswa kelas VI SD Don Bosco, Surabaya, menuturkan, para siswa di kelasnya telah diberitahu guru tentang peredaran permen yang diduga mengandung bahan berbahaya. "Kami sudah diingatkan guru untuk tidak membeli permen itu lagi," ujarnya. (ADY/SYA/ODY)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000