logo Kompas.id
NusantaraPenanganan Banjir Tak Sekadar ...
Iklan

Penanganan Banjir Tak Sekadar Dirapatkan

Oleh
· 3 menit baca

BANDUNG, KOMPAS — Rencana penanganan banjir di Jalan Raya Bandung-Garut di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sebaiknya tidak sekadar berhenti di rapat koordinasi antar-instansi pemerintah. Butuh langkah nyata untuk mencegah banjir itu berulang setiap tahun saat musim hujan. Demikian dikatakan Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Brigadir Jenderal (Pol) Bambang Purwanto saat memimpin rapat koordinasi penanganan banjir Rancaekek di Markas Polda Jabar, Bandung, Selasa (21/3). Hadir dalam rapat itu di antaranya Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa dan Kepala Dinas Bina Marga Jabar Guntoro.Bambang mengatakan, banjir di Jalan Raya Bandung-Garut, khususnya Kilometer 23 di kawasan Rancaekek, masih terjadi saat musim hujan tahun ini. Ketinggian air mencapai 60 sentimeter dan memicu kemacetan hingga 5 kilometer. Kondisi ini, kata Bambang, potensial mematikan aktivitas transportasi dan roda perekonomian masyarakat. "Pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu memberi perhatian lebih banyak untuk jalan ini. Potensi kerugian akibat banjir bisa bertambah besar jika saat mudik Lebaran tahun ini jalan masih direndam banjir. Hasil rapat-rapat koordinasi harus berbuah aksi nyata," katanya. Iwa Karniwa mengatakan, penanganan banjir di Rancaekek masuk dalam Rencana Aksi Multipihak Implementasi Pekerjaan 2016-2018. Iwa pun meminta semua pihak segera memenuhi janji dan kesepakatan awal untuk memperbaiki kualitas dan kondisi jalan di kawasan vital itu. Ia mencontohkan, ada rencana perbaikan drainase oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV senilai Rp 5 miliar. "Pemerintah Kabupaten Bandung juga berkewajiban membiayai perbaikan drainase dengan dana Rp 5 miliar. Pemkab Sumedang memiliki kewajiban serupa, memperbaiki drainase di permukiman sebesar Rp 2,5 miliar," kata Iwa. Guntoro menyebutkan, drainase di Jalan Raya Bandung-Garut mulai diperbaiki bulan ini. Ia mengatakan, perbaikan akan dilakukan di kawasan rawan banjir dengan panjang 1,5 kilometer, lebar 1,5 meter, dan kedalaman 2 meter. "Perbaikan ditargetkan selesai tahun ini," ujar Guntoro. Bencana Malang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih menghitung kerugian akibat dampak angin puting beliung di tiga desa di Kecamatan Singosari dan Jabung, Senin siang. Total rumah yang berkategori rusak ringan sampai berat mencapai 218 unit. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang Iriantoro, Selasa, mengatakan telah memberikan bantuan berupa paket bahan pokok kepada para korban yang rumahnya rusak. Selanjutnya, BPBD akan menyerahkan bantuan stimulan untuk perbaikan rumah. "Untuk rumah yang rusak berat nilai bantuannya Rp 5 juta, sedangkan untuk rumah yang rusak sedang dan ringan masing-masing mendapat Rp 1,5 juta dan Rp 500.000 per rumah. Bantuan ini sifatnya hanya stimulan, khususnya untuk membeli atap karena sebagian besar kerusakan terjadi pada atap rumah," katanya. (WER/SEM)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000