BANJARMASIN, KOMPAS – Untuk awal musim tanam padi tahun ini, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menyediakan stok pupuk urea bersubsidi sebanyak 303.922 ton dan NPK bersubsidi sebanyak 25.264 ton. Stok itu dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi yang telah dialokasikan oleh pemerintah.
Superintendent Public Service Obligation (PSO) 2 Wilayah Kalimantan PT Pupuk Kaltim Abdul Khalik dalam acara Sosialisasi Product Knowledge dan Media Tour di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (23/3/2017), mengatakan, PT Pupuk Kaltim bertugas menyalurkan pupuk urea bersubsidi di 18 provinsi dan NPK bersubsidi di 5 provinsi di Indonesia.
”Selama ini, kami tidak pernah kesulitan memenuhi alokasi pupuk bersubsidi yang telah ditetapkan pemerintah. Karena itu, kami menjamin stok dan distribusi pupuk bersubsidi akan sampai kepada petani,” katanya.
Dari lima pabrik pupuk, misalnya, PT Pupuk Kaltim dapat memproduksi 3,435 juta ton pupuk urea dalam setahun. Sementara alokasi pupuk urea bersubsidi yang harus dipenuhi sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian hanya 1,850 juta ton. ”Jadi, kami masih surplus cukup banyak,” ujar Khalik.
Untuk menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi di berbagai daerah, penyaluran pupuk bersubsidi tidak hanya dilakukan dari pabrik pusat di Bontang, Kalimantan Timur. Penyaluran itu juga dilakukan dari beberapa Distribution Center (DC) PT Pupuk Kaltim di Surabaya, Banyuwangi, Semarang, dan Makassar. Ini dilakukan untuk menjaga agar stok tetap aman.
Jika di suatu daerah terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi, kata Khalik, perlu dicek kembali alokasi pupuk bersubsidi untuk daerah tersebut. Sebab, tidak menutup kemungkinan alokasi pupuk bersubsidi untuk daerah itu sudah terserap semua. ”Kalau itu terjadi, instansi pemerintah yang berwenang harus melakukan realokasi,” katanya.
Menurut Superintendent Publikasi dan Dokumentasi Departemen Humas PT Pupuk Kaltim Sugeng Suedi, alokasi pupuk bersubsidi hanya untuk petani yang memiliki lahan pertanian ataupun perkebunan di bawah 2 hektar. Namun, petani tersebut juga harus bergabung dalam suatu kelompok tani.
”Dalam penyaluran pupuk bersubsidi, kami menggunakan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang dipegang setiap kios penyaluran. RDKK itu menjadi pedoman kami dalam penyaluran sehingga penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran,” katanya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel Fathurrahman mengatakan, penyaluran pupuk bersubsidi di Kalsel selama ini berjalan lancar. Untuk Kalsel, alokasi pupuk urea bersubsidi tahun ini sebanyak 33.800 ton dan NPK bersubsidi juga sebanyak 33.800 ton.