Ditangkap, Tersangka Pembunuh Istri di Palu

PALU, KOMPAS — Aparat Kepolisian Resor Palu, Sulawesi Tengah, membekuk Adi (20), tersangka pembunuhan Wati (19), istrinya. Tersangka membunuh istrinya karena cemburu. Kepala Polres Palu Christ R Pusung mengatakan, tersangka ditangkap di rumah kos di Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kamis (23/3) pukul 05.00 Wita atau empat belas jam setelah pembunuhan. Saat ditangkap, Adi hendak melarikan diri sehingga dilumpuhkan dengan tembakan pada kakinya."Berdasarkan kesaksian, pelaku punya hubungan dengan korban. Ternyata, pelaku adalah suami korban," ujarnya di Palu. Christ menambahkan, polisi menangkap tiga orang lain meski statusnya kini masih saksi karena pemeriksaan masih berlangsung. Pembunuhan terhadap Wati terjadi Rabu (22/3) pukul 15.00 Wita di rumah kos di Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara. Wati ditemukan tewas dengan lima luka tusukan. Korban dibunuh dengan badik yang menjadi salah satu barang bukti. Wati dan pelaku berasal dari Desa Maninili, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong. Korban baru empat hari tiba di Palu untuk mencari pekerjaan. Sementara tersangka tinggal di desanya dan saat ini berstatus penganggur.Pembunuhan tersebut merupakan pembunuhan kedua dalam seminggu terakhir yang diduga dilakukan suami terhadap istri di Kota Palu. Sebelumnya, seorang istri meninggal di tangan suaminya pada Jumat (17/3). Terkait dua kejadian itu, pengajar Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tadulako, Palu, Christian Tindjabate, menyayangkan kecenderungan masyarakat yang menghalalkan segala cara dalam menyelesaikan masalah. Hal itu bisa disebabkan gagalnya institusi sosial seperti negara, agama, dan keluarga dalam memberikan penguatan nilai.Pedagang dibunuhDari Pekanbaru, Riau, dilaporkan, Kamis kemarin, Anton (55), pedagang kebutuhan bahan pokok di Jalan Sail, Kota Pekanbaru, tewas setelah ditusuk oleh Iwan Siregar (25), tetangga yang bekerja di sebelah toko milik korban. Istri Anton, Kamina (50), yang mencoba menolong suaminya, malah mengalami luka serius di bagian dada sehingga harus dirawat di rumah sakit. "Motif pembunuhan yang dapat kami ungkapkan saat ini adalah tersangka sakit hati terhadap korban," ujar Kepala Bidang Humas Polda Riau Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo. Guntur menambahkan, hanya tiga jam setelah kejadian, Polresta Pekanbaru mampu menangkap tersangka. (VDL/SAH)