logo Kompas.id
NusantaraTak Ada Sawah Fiktif
Iklan

Tak Ada Sawah Fiktif

Oleh
· 3 menit baca

PONTIANAK, KOMPAS — Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat membantah adanya proyek fiktif pencetakan sawah di Desa Semangut Utara, Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Alasannya, proyek untuk desa itu belum dilakukan tahun 2016."Kami telah meninjau ke lapangan. Tim yang diturunkan terdiri dari tim pusat, Dinas Pertanian Provinsi Kalbar, dan Dinas Pertanian Kapuas Hulu, Zidam Tanjungpura, serta kodim/koramil setempat telah menyimpulkan di Desa Semangut Utara tidak ada alokasi cetak sawah pada tahun 2016," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Kalbar Hazairin, Kamis (23/3).Cetak sawah di Desa Semangut Utara, menurut dia, baru diusulkan tahun 2017 dan sedang verifikasi calon lokasi dan calon petani untuk menilai aspek kelayakan petani, status lahan, dan kesesuaian lahan untuk cetak sawah. Jika hal itu memenuhi syarat, baru akan dilakukan desain pada lahan seluas 40 hektar. Pernyataan Hazairin itu meluruskan berita yang berjudul "Proyek Fiktif di Kapuas Hulu". Dalam berita itu disebutkan pencetakan sawah baru di sejumlah wilayah di Kalimantan Barat fiktif. Dalam pelaksanaan, tidak ada pencetakan sawah baru, melainkan hanya pembukaan jalan baru di sekitar sawah petani. Padahal, anggaran program itu Rp 200 miliar (Kompas, 17/3). Hazairin juga mengklarifikasi petani bernama Ruslan dan Maulidan, narasumber dalam berita itu. Kedua orang itu warga Desa Nanga Semangut (desa tetangga), bukan Desa Semangut Utara. Nanga Semangut pada 2016 dapat cetak sawah 31,6 hektar dan panen padi pada Januari 2017 sebanyak 3,1 ton per hektar. Selain itu, Desa Cegolak, Kabupaten Ketapang, juga tidak mendapatkan lokasi cetak sawah pada 2016.Program cetak sawah di Kalbar pada 2016 seluas 16.905 hektar meliputi Kabupaten Kapuas Hulu 1.500 hektar, Sambas 1.140 hektar, Ketapang 1.400 hektar, Sekadau 1.550 hektar, dan Sintang 1.515 hektar. Juga Kubu Raya 2.000 hektar, Sanggau 4.800 hektar, dan Landak 4.000 hektar. Total biaya sekitar Rp 200 miliar. Produksi gabah kering giling di Kalbar akan bertambah 100.000-150.000 ton per tahun. Pengamat pertanian Universitas Tanjungpura, Pontianak, Gusti Anshari, menuturkan, program cetak sawah itu penting untuk ketahanan pangan Kalbar. "Namun, diharapkan program ketahanan pangan tidak hanya bertumpu pada beras, tetapi diversifikasi tanaman pangan yang lain juga," ujarnya. Bendungan Sei GongSementara itu, pembangunan Bendungan Sei Gong di Kota Batam, Kepulauan Riau, terus dipercepat dan ditargetkan mulai digunakan pada pertengahan 2018. Kamis (23/3) siang, Presiden Joko Widodo meninjau proyek itu. Dalam peninjauan ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Iman Santoso menjelaskan kemajuan pembangunan bendungan berkapasitas 11,8 juta meter kubik air ini serta mengairi 355 hektar sawah. Menurut Basuki, Batam sudah memiliki delapan bendungan dan memproduksi air 2.800 liter per detik. Adapun kebutuhan air baku di Batam sebanyak 3.250 liter per detik. (ESA/INA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000