logo Kompas.id
NusantaraKelola Sampah secara...
Iklan

Kelola Sampah secara Berkelanjutan

Oleh
· 3 menit baca

JEPARA, KOMPAS — Pencemaran sampah mengancam kawasan Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, seiring semakin menggeliatnya sektor pariwisata di wilayah itu. Karena itu, perlu pengelolaan sampah secara berkelanjutan sehingga kelestarian alam tetap terjaga dan terus menjadi magnet wisata.Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah II Balai Taman Nasional Karimunjawa Sutris Haryanta mengatakan hal itu di sela-sela seminar "Sustainable Waste and Tourism Management" yang diselenggarakan Yayasan Taka dan agen perjalanan Jelajah Biru di Karimunjawa, Jumat (24/3). "Kegiatan bersih pantai sudah ada sejak 2000 dengan melibatkan anak-anak sekolah. Namun, yang menjadi masalah selanjutnya adalah mau dikemanakan sampah-sampah tersebut. Kami berharap tempat pembuangan akhir (TPA) di Karimunjawa dapat segera terealisasi," ujar Sutris.Dia menyebutkan, sampah tidak hanya berasal dari kegiatan pariwisata, tetapi juga dapat dari rumah tangga dan aktivitas pelayaran. Karena itu, pihaknya mendorong warga untuk setidaknya membersihkan sampah di lingkungannya sendiri. Hal itu pun sudah didukung sembilan instansi pemerintahan di Karimunjawa.Apalagi, hal itu juga diperkuat nota peringatan tertulis yang disepakati sejumlah instansi pemerintahan di Karimunjawa, seperti pos air laut dan syahbandar. "Peringatan itu berisi lima poin, antara lain larangan membuang sampah, menginjak karang, serta berpakaian sopan setelah beraktivitas di laut," kata Sutris.Ke depan, lanjut Sutris, diperlukan pembahasan lebih mendalam dengan seluruh pemangku kepentingan terkait pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa. Apabila sektor ekowisata atau wisata minat khusus hendak difokuskan, persoalan sampah bakal semakin menjadi tantangan. Kepala Seksi Sosial dan Lingkungan Hidup Kecamatan Karimunjawa Mukhlisin menuturkan, sosialisasi tentang pengelolaan sampah secara berkelanjutan dilakukan antara lain dengan pemanfaatan untuk daur ulang. Pihaknya selalu mendorong warga agar warga tak menganggap sampah sebagai musuh. "Sampah harus dianggap sebagai sahabat. Dengan demikian, ada dorongan untuk menjadikan sampah, khususnya dari plastik, untuk bisa didaur ulang," kata Mukhlisin. Karimunjawa terdiri atas 27 pulau, 4 desa, dan dihuni sebanyak 10.271 penduduk. Susilowati dari World Wild Fund (WWF), organisasi nirlaba di bidang konservasi lingkungan, mengatakan, regulasi yang diciptakan dengan pengawasan yang sungguh-sungguh akan mampu menjaga kelestarian alam. Dia menambahkan, harus ada sinergi antara semua pihak, termasuk pemerintah dan warga, agar hal tersebut dapat berjalan supaya tercipta pariwisata berkelanjutan di Karimunjawa. Masih terkait pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi merangkul paguyuban sopir rental mobil dalam promosi. Mereka akan dilibatkan dalam mempromosikan destinasi wisata di Banyuwangi.Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi M Yanuarto Bramuda, Jumat, menyebutkan, para sopir rental mobil mempunyai kesempatan berinteraksi lama dengan wisatawan. Interaksi lama itu bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan Banyuwangi lebih jauh. "Saat mengantarkan wisatawan ke lokasi yang diinginkan, sopir memiliki kesempatan untuk menawarkan destinasi wisata lain di Banyuwangi," katanya. (GER/DIT)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000