logo Kompas.id
NusantaraKabar Bohong Picu Pengeroyokan
Iklan

Kabar Bohong Picu Pengeroyokan

Oleh
· 3 menit baca

SERANG, KOMPAS — Kabar bohong atau hoaks diduga memicu pengeroyokan yang menyebabkan kematian di Desa Salira, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (24/3), sekitar pukul 20.30. Korban adalah lelaki tanpa identitas yang kemungkinan besar mengalami gangguan jiwa. "Ada dugaan, kabar bohong memicu warga gelap mata sehingga melakukan pengeroyokan. Sebelumnya tidak pernah ada kejadian seperti itu di sini. Desa Salira berada dekat pusat industri sehingga sangat heterogen dan tidak alergi dengan pendatang," kata Ketua Forum Aksi Masyarakat Bojonegara Puloampel dan Kramatwatu Syariefudin Noer di Serang, Sabtu (25/3).Kabar bohong mengenai penculikan anak dengan modus pelaku mengalami gangguan jiwa marak beredar di media sosial beberapa waktu terakhir. Bukan hanya di Banten, kabar bohong mengenai hal tersebut menyebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat. Bahkan, di Jawa Tengah, beberapa orang sempat dianiaya akibat isu tersebut.Akibat berita bohong, kata Syariefudin, sangat fatal. Isu itu rentan memicu tindakan main hakim sendiri berujung pada kematian. Ke depan, Syariefudin berharap, masyarakat tidak mudah terpengaruh berita bohong. Kepala Kepolisian Sektor Puloampel Inspektur Satu Haerul Maulana mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat sekitar pukul 20.30. Menurut Haerul, korban bicara ngawur saat ditanya warga karena gerak-geriknya dianggap mencurigakan. Korban juga tidak membawa identitas sehingga nama dan alamatnya tidak diketahui. Haerul menaksir umur pria tersebut sekitar 45 tahun.Uang dan pistol mainan"Korban membawa tas. Isinya uang mainan, pistol-pistolan, dan makanan basi," katanya.Tidak mendapat jawaban yang memuaskan, warga lantas mengeroyok korban. Haerul belum bisa memastikan jumlah orang yang mengeroyok korban. "Anggota Sabhara Polsek Puloampel, Brigadir Ahmad Nurhadi, sempat datang menenangkan warga. Namun, dia malah terluka di bagian kepala," kata Haerul.Akibat pengeroyokan tersebut, nyawa korban tidak tertolong. Dia tewas di tempat kejadian. Saat ini, jenazah korban berada di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Dradjat Prawiranegara, Kota Serang, untuk diotopsi dan pemeriksaan lanjutan guna memastikan motif di balik aksi itu.Menurut Haerul, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada warga terkait dengan beredarnya kabar bohong dan kemungkinan orang mencurigakan di sekitar permukiman. Warga diminta melapor kepada polisi agar tidak mudah terprovokasi dan main hakim sendiri."Imbauan sudah disampaikan seperti lewat masjid. Spanduk juga dipasang di tempat strategis," katanya.Berdasarkan pengamatan, tempat pengeroyokan berada di tepi Jalan Raya Salira, berjarak sekitar 40 kilometer dari Kota Serang. Lokasi dengan lebar 4 meter dan panjang 5 meter itu kini dipasangi garis polisi. Warga di sekitar lokasi kejadian memilih tutup mulut saat ditanya mengenai peristiwa tersebut."Saya sudah bertanya kepada warga. Akan tetapi, setiap ditanya, mereka menjawab tidak tahu," kata Bintara Pembina Desa Salira, Sersan Satu Sutikno.Menurut Sutikno, jauh-jauh hari, dirinya sudah mengimbau warga Salira agar tidak main hakim sendiri apabila ada orang dengan gerak-gerik tak lazim. Warga diminta tidak terpengaruh berita bohong dan tidak bertindak anarkistis. (BAY)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000