PALU, KOMPAS - Wakil Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sigit Purnomo Said alias Pasha "Ungu" ternyata masih aktif menyanyi bersama grup band "Ungu". Langkah itu dinilai bentuk ketidakprofesionalan mengingat tugas wakil wali kota tidaklah mudah.
Pengajar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tadulako Palu, Slamet Riyadi Cante berpandangan sebagai pejabat publik idealnya Pasha harus lebih fokus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. "Salah satu konsekuensi menetapkan pilihan politik sebagai pejabat politik adalah dia harus meninggalkan aktivitas lain, termasuk bermain band yang tak relevan dengan tugasnya sebagai wakil wali kota," katanya di Palu, Sulteng, Senin (27/3).
Dua minggu lalu, Pasha terlibat dalam peluncuran lagu Band Ungu dengan judul "Setengah Gila". Ia bahkan mengikuti konser band yang membesarkan namanya itu di Singapura dan tampil di sejumlah acara televisi di dalam negeri.
Pasha terpilih sebagai Wakil Wali Kota Palu mendampingi Hidayat pada Pilkada Serentak tahap pertama pada 2015.
Kritik senada diungkapkan Ketua DPRD Kota Palu Andi Iqbal Maggapa. Menurutnya, masih aktifnya Pasha menyanyi bersama Ungu melanggar Pasal 76 ayat 1 (c). Pasal ini mengatur larangan kepala daerah dan wakil kepala daerah menjadi pengurus suatu perusahaan, baik milik swasta maupun negara/daerah, atau pengurus yayasan bidang apa pun. "Musik adalah industri swasta. Masih aktif menyanyi berarti menjadi pengurus badan usaha swasta. Ini bentuk nyambi yang harus dinilai tidak profesional dalam konteks tugas dan tanggung jawab sebagai pejabat publik," ujarnya.
Iqbal berencana akan menggelar rapat dengar pendapat dengan Pasha untuk mengonfirmasi hal itu sekaligus mempertanggungjawankannya.
Terkait hal itu, dalam sebuah acara pada Sabtu (25/3) di Palu, Pasha menanggapi kerjanya sebagai wali kota sejauh ini tidak terganggu dengan posisinya di Ungu. Tugasnya yang memimpin sejumlah tim investigasi dan advokasi berbagai masalah di Kota Palu berjalan baik. "Kalian bisa lihat kerja saya (sebagai wali kota yang tak terganggu). Jangan sampai ada anggapan kerja pemerintah hanya di kantor," ujarnya.
Malah, lanjut Pasha, kerjanya bersama Ungu membawa nilai lebih untuk Palu. Video klip lagu terbaru tersebut diambil di Palu. "Ungu mempromosikan Palu. Ini pasti berdampak besar bagi Palu," katanya, yang menegaskan belum keluar dari Ungu.
Terkait rapat dengar pendapat yang diwacanakan Iqbal, Pasha tak mempermasalahkannya. Selama undangan dan muatannya jelas ia pasti akan memenuhinya.
Pasha pun menuding kritik terhadap kiprahnya ngeband bermuatan politis, apalagi sampai ada wacana memintanya mundur. "Minta mundur? Ada aturannya," ucapnya.