Memacu Ekonomi Karimunjawa
JEPARA, KOMPAS — Aktivitas dan perekonomian warga Pulau Karimunjawa, Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus meningkat seiring dengan adanya pelayanan listrik 24 jam sejak tahun lalu. Diharapkan layanan juga tersedia di pulau-pulau lain di Kepulauan Karimunjawa.Hal itu antara lain dirasakan Sutarni (42), guru SMP Negeri 1 Karimunjawa. Ketersediaan layanan selama 24 jam memudahkannya menyampaikan materi kepada siswa. Sebab, ia dapat menggunakan proyektor sehingga materi menjadi menarik dan mudah dipahami siswa."Sebelumnya, untuk menggunakan laptop dan proyektor, harus memakai diesel. Butuh 5 liter solar per hari. Namun, sekarang penyampaian materi dengan proyektor bisa kapan saja," kata Sutarni di Karimunjawa, Minggu (26/3).Warga Karimunjawa kini dapat menikmati layanan listrik 24 jam setelah pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Legon Bajak yang diresmikan 30 Mei 2016. PLTD yang terletak di Desa Kemujan itu berkapasitas 2 x 2,23 megawatt (MW).Aktivitas warga di rumah juga sangat terbantu. Jika sebelumnya menyetrika pakaian pada malam hingga dini hari, kini menyetrika bisa dilakukan sejak siang hari. Sebelum PLTD Legon Bajak diresmikan, layanan listrik hanya dapat dinikmati masyarakat pada pukul 17.30-06.00.Hal senada dikatakan Angga Novan Putra (20). Sejak layanan itu diresmikan, warga bisa menghemat biaya. "Kini seminggu dibutuhkan biaya Rp 30.000 (1.300 VA). Sebelumnya Rp 50.000 per minggu. Sebelum ada layanan 24 jam, listrik juga kerap ada gangguan," katanya.Masih tersedia cadangan Sementara itu, kapal listrik yang didatangkan pemerintah dari Turki pertengahan Desember 2016 memiliki daya listrik 2 x 60 MW. PLN menyewa 60 MW dan masih tersisa 60 MW sebagai potensi cadangan kebutuhan listrik pada masa yang akan datang. Listrik 60 MW itu mencukupi kebutuhan listrik di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan sistem jaringan di Timor. General Manajer PT (Persero) PLN Wilayah Kupang Richard Safkaur, di Kupang, Minggu (26/3), mengatakan, PLN menyewa 60 MW untuk memenuhi kebutuhan di Kota Kupang, Oelamasi, Soe, dan Kefamenanu. Untuk 60 MW ini, siang hari cadangan listrik 20-25 MW dan malam hari 10 MW. (KOR/DIT)