Proyek PLTA Segera Dimulai

TANJUNG SELOR, KOMPAS — Ketersediaan dan keandalan listrik harus dibangun pemerintah untuk memacu investasi di Kalimantan Utara. Dalam kaitan itu, pembangunan konstruksi megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Sungai Kayan berkapasitas 9.000 MW, yang tahap awal dimulai 900 MW, ditargetkan mulai dilakukan pada April 2017 dan rampung dalam waktu lima tahun. Dengan kapasitas 9.000 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan akan menjadi PLTA terbesar se-Indonesia, juga se-Asia Tenggara. PLTA Sungai Kayan didesain pihak yang pernah membangun Bendungan Three Gorges Dam, bendungan terbesar di dunia di China yang membendung Sungai Yangtze. "Seluruh perizinan sudah rampung, dan hanya tinggal izin pinjam pakai. Tetapi, untunglah sudah selesai. Untuk mendukung pembangunan PLTA, listrik bisa ditarik dari Berau. Mobilisasi peralatan untuk membangun PLTA sudah bisa dilakukan April," ujar Gubernur Kaltara Irianto Lambrie saat dihubungi dari Balikpapan, Minggu (26/3).Peletakan batu pertama pembangkit di Long Peso, Kabupaten Bulungan, sudah dilakukan sekitar tiga tahun lalu, tepatnya Januari 2014. Namun, pembangunan fisik tertunda hingga sekitar tiga tahun karena penyelesaian izin pinjam pakai lahan dari Kementerian Kehutanan. PLTA Sungai Kayan dikerjakan perusahaan swasta nasional PT Kayan Hydro Energy dan investor asal China, yakni China Power Investment. Kapasitas PLTA itu awalnya direncanakan 6.080 MW, tetapi kemudian menjadi 9.000 MW, dengan lima bendungan. Tahap pertama dibangun bendungan I dengan kapasitas 900 MW. "Jika konstruksi mulai digarap tahun ini, 4-5 tahun lagi Kaltara memiliki pembangkit 900 MW. Ketercukupan listrik ini untuk menarik investasi," ujar Irianto. Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo, saat bertemu Irianto, menyatakan dukungan pembangunan PLTA tersebut. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kaltara Suheriyatna menambahkan, hadirnya PLTA Sungai Kayan menjadi penggerak bagi para calon investor untuk melirik Kaltara. Kaltara tengah membangun perekonomian, seperti Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Tanah Kuning dan Mangkupadi di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan. (pra)