logo Kompas.id
NusantaraPerjalanan Kereta Lebih Cepat
Iklan

Perjalanan Kereta Lebih Cepat

Oleh
· 4 menit baca

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Perjalanan kereta api rute Lampung-Sumatera Selatan akan lebih cepat setelah jalur ganda rel kereta beroperasi per 1 April 2017. Waktu tempuh kereta yang biasanya 12 jam menjadi 9 jam. Sementara itu, tiket kereta api angkutan Lebaran mulai diburu warga.Hal itu dikatakan Manager Humas PT KAI Divisi Regional IV Lampung Franoto Wibowo, Selasa (28/3), di Bandar Lampung. Jalur ganda rel itu berada di jalan lintas kereta Cempaka-Tulung Buyut (Kabupaten Lampung Utara) dan Negeri Agung-Giham (Kabupaten Way Kanan) sepanjang 55 kilometer. Sebelum ada jalur ganda, kereta sering berhenti lebih dari 30 menit di dua lokasi itu karena menjadi titik persilangan kereta api dari dua arah. Adapun rute Tanjung Karang-Kertapati memiliki panjang lintasan 400 kilometer. Menurut Franoto, saat ini KA Sriwijaya yang berangkat dari Stasiun Tanjung Karang (Bandar Lampung) pukul 21.00 dan tiba di Stasiun Kertapati (Palembang) pukul 06.10. Sebelumnya, kereta api tiba di Stasiun Kertapati pukul 09.05. Sebaliknya, KA Rajabasa yang berangkat dari Stasiun Tanjung Karang pukul 08.30 tiba di Stasiun Kertapati pukul 18.15, lebih cepat 2 jam dari sebelumnya.Selain mengoperasikan jalur ganda, PT KAI Divre IV Lampung juga akan menambah stasiun pemberhentian untuk naik dan turun penumpang. Stasiun pemberhentian KA Sriwijaya bertambah dari 7 stasiun menjadi 12 stasiun. Lima stasiun pemberhentian tambahan itu adalah Stasiun Ketapang (Lampung Selatan), Tegineneng (Pesawaran), Negara Ratu (Lampung Utara), Negeri Agung (Way Kanan), dan Tiga Gajah (Ogan Komering Ulu).Sementara stasiun pemberhentian untuk KA Rajabasa rute Tanjung Karang-Palembang ditambah dari 14 stasiun menjadi 16 stasiun. Dua stasiun tambahan adalah Stasiun Ketapang (Lampung Selatan) dan Stasiun Tiga Gajah (Kabupaten Ogan Komering Ulu).Menurut dia, penambahan stasiun pemberhentian itu merupakan permintaan masyarakat. Penambahan stasiun juga dibutuhkan untuk operasional kereta, misalnya pergantian masinis. Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Lampung, Dedi Hermawan, mengapresiasi langkah PT KAI. Menurut dia, upaya mempercepat waktu tempuh akan meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan kereta api. Apalagi, kondisi jalan lintas Sumatera sering rusak. Tiket diburu Meski waktu mudik Lebaran masih dua bulan lebih, tiket kereta api angkutan Lebaran telah diburu calon pemudik. PT Kereta Api Indonesia menyiapkan 16.216 kursi kereta api reguler dan tambahan per hari untuk angkutan Lebaran dari Jakarta tujuan Solo, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. "Untuk angkutan Lebaran 2017 ada 11.300 kursi kereta api reguler yang disediakan dan ditambah 4.916 kursi KA tambahan Lebaran," ujar Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta Eko Budiyanto di Solo, Jawa Tengah, Selasa. Sejak penjualan tiket KA reguler angkutan Lebaran dibuka 90 hari sebelum keberangkatan (H-90), yakni mulai 17 Maret, calon pemudik langsung memburu tiket yang tersedia untuk waktu pemberangkatan mulai 15 Juni hingga hari H Lebaran, 25-26 Juni. Menurut Eko, tiket KA reguler untuk arus mudik telah terjual 100 persen. Adapun tiket KA reguler untuk arus balik pemberangkatan dari Solo dan Yogyakarta terjual 70 persen. PT KAI berencana membuka penjualan tiket KA tambahan Lebaran 4.916 kursi per hari mulai H-60 keberangkatan. Eko mengatakan, PT KAI menyiapkan enam rangkaian kereta tambahan untuk Daerah Operasi VI Yogyakarta, yakni Argo Lawu Lebaran relasi Jakarta-Solo dengan jumlah kursi 700 per hari, Argo Dwipangga Fakultatif relasi Jakarta-Solo (700 kursi), dan Taksaka Lebaran relasi Jakarta-Yogyakarta (700 kursi). Selain itu, Taksaka Tambahan relasi Jakarta-Yogyakarta (700 kursi), Lodaya Lebaran relasi Bandung-Solo (964 kursi), dan Sancaka Lebaran relasi Yogyakarta-Surabaya (1.152). Tahun 2017, PT KAI menetapkan masa angkutan Lebaran selama 22 hari, yakni 15 Juni (H-10) hingga 6 Juli 2017 (H+10). Secara terpisah, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo Sri Baskoro mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan PT Solo Ngawi Jaya terkait kesiapan Tol Solo-Kertosono sebagai jalur mudik. Tol itu direncanakan dioperasikan untuk arus mudik Lebaran mendatang. Tahun lalu, Jalan Tol Solo-Kertosono ruas Solo-Karanganyar telah digunakan sebagai jalur alternatif mudik. (VIO/RWN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000